Pangdam Jaya Mayjen Dudung Keluarkan Ancaman Keras Jika Reuni 212 Digelar

Pangdam Jaya Mayjen Dudung akan bertindak bersama polisi.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 23 November 2020 | 13:55 WIB
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Keluarkan Ancaman Keras Jika Reuni 212 Digelar
Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen Dudung Abdurachman (Antara)

SuaraBatam.id - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengeluarkan ancaman keras jika Reuni 212 tetap digelar 2 Desember 2020 mendatang. Sementara dia memastikan agenda Reuni 212 batal diselenggarakan sesuai dengan penyataan tertulis Front Pembela Islam.

Dalam surat itu, Mayjen Dudung mengatakan FPI tidak akan gelar Reuni 212.

"Sudah ada surat pernyataan FPI. Mereka sudah sanggupi dan ada pernyataan, dia tidak akan lakukan reuni," kata Dudung di Jakarta, Senin (23/11/2020).

Bahkan pembatalan acara Reuni 212 juga diperkuat dengan surat imbauan Gubernur DKI Jakarta sebab melanggar Perda 88 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Baca Juga:FPI Sempat Minta Spanduk Rizieq Dipasang Lagi, Pangdam Jaya: Mereka Siapa?

Dudung mengatakan TNI dan Polri siap mengerahkan pasukan untuk menindak tegas apabila pernyataan FPI terkait pembatalan Reuni 212 itu dilanggar.

Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). [ANTARA FOTO/Aruna]
Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). [ANTARA FOTO/Aruna]

"Kalau dia langgar, tidak ada cerita, saya dan polisi akan tindak tegas. Tidak bisa semaunya sendiri," katanya.

Reuni alumni 212 dipastikan tidak jadi digelar pada 2 Desember 2020. Pernyataan itu disampaikan FPI-GNPF U-PA 212 melalui keterangan resmi kepada wartawan.

Alasannya, permohonan untuk menggunakan Monas sebagai lokasi reuni tidak dikabulkan.

"Sehubungan dengan tidak dikabulkannya permohonan kita untuk penggunaan Monas oleh pihak pengelola Monas dan melihat situasi serta kondisi terakhir perkembangan wabah COVID-19, maka kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Pelaksanaan Reuni 212 tahun 2020 DITUNDA untuk sementara dengan mengamati pelaksanaan Pilkada Serentak 2020," demikian pernyataan tertulis FPI-GNPF U-PA 212.

Baca Juga:Pasang Lagi Baliho Rizieq, Pangdam: Mereka Siapa? Kok Bisa Takut sama FPI?

Namun jika ada pembiaran kerumunan oleh pemerintah, maka Reuni 212 tahun 2020 akan tetap digelar di waktu yang tepat.

Sebagai gantinya, akan digelar Dialog Nasional pada 2 Desember 2020 yang dihadiri Rizieq Shihab serta 100 tokoh dan ulama. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini