SuaraBatam.id - Petugas kebersihan tengah menyapu lantai Pelabuhan Internasional Batam Centre. Lantai itu tidak kotor pada pertengahan Oktober 2020.
Tidak satu pun nampak calon penumpang tujuan Singapura atau Malaysia.
Tentu saja ini akibat pandemi COVID-19.
Berjalan melalui jembatan penyeberangan ke pusat perbelanjaan di seberang pelabuhan, pelayan toko dan restoran duduk lunglai.
Menanti pembeli yang tak kunjung datang.
Tentu saja ini akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga:18 Oktober: Positif Corona Indonesia Tambah 4.105 Jadi 361.867 Orang
Dari jendela-jendela mal, nampak beberapa hotel. Namun sepi. Tidak tampak pelancong yang biasanya lalu lalang membawa koper dan ransel.
Tentu saja ini akibat pandemi COVID-19.

Begitu pula jalanan di sekitar pelabuhan yang biasanya ramai dengan lalu lalang wisatawan dalam dan luar negeri, serta supir taksi yang sibuk menawarkan perjalanan, namun hari itu lengang. Dan, tentu saja ini akibat pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 adalah mimpi buruk bagi kehidupan di Batam. Gairah kehidupan seperti mati seketika.
Tentu saja ini tidak hanya terjadi di Batam. Hampir seluruh dunia pun begitu.
Baca Juga:Catat! Ini Lokasi Resmi Pemasangan Baliho Kampanye Calon Wali Kota Batam
Tapi menjadi semakin buruk di Batam, karena disadari atau tidak, denyut nadi ekonomi Batam berlabuh di Singapura. Negara yang menutup pintu, demi menyelamatkan warganya dari paparan Virus Corona.
Ketika Singapura membatasi arus lalu lintas antarnegara dengan ketat, Batam bagai perawan yang patah hati ditinggal kekasih. Merana.
Tidak heran sebenarnya, Batam sangat identik dengan Singapura. Identik, bukan serupa. Namun, ketika menyebut Batam di dalam negeri, maka akan terlintas Singapura.
Kalau Anda berkesempatan datang ke Batam - saat kehidupan normal, sebelum dijajah pandemi- maka yakinlah Anda akan tergoda untuk melanjutkan perjalanan ke Singapura.
![Hotel Haris Batam Center salah satu hotel yang disiapkan sebagai ruang tunggu pebisnis sebelum melakukan tes PCR. [Suara.com/Ahmad Romadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/14/88502-hotel-haris-batam-center.jpg)
Ketika pelancong Nusantara ke Batam, oleh-oleh apa yang akan dibawanya untuk kerabat? Cokelat Singapura? Kaos bergambar Merlion? gantungan kunci Merlion? dan semua yang berbau Singapura.
Sebelum dijajah pandemi, hubungan Batam dan Singapura tidak bertepuk sebelah tangan. Karena warga Negara Singa juga suka menghabiskan waktu di Batam.