SuaraBatam.id - Rano Karno telanjang dada saat ditangkap polisi karena bawa narkoba. Rano karno telanjang dada saat keluar dari mobilnya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Komisaris Besar Roberta Da Costa menjelaskan Rano Karno bawa sabu ke bandara, lalu ditangkap.
"Dia ditangkap ketika berhenti di dekat restoran cepat saji. Ketika turun dari mobil, dia bertelanjang dada," kata Da Costa.
Dalam mobil Rano Karno pun ditemukan alat suntik dan pipet.
Baca Juga:Duh! Gegara Nyetir Mobil Ugal-ugalan, Rano Karno Ketahuan Bawa Sabu
Rano Karno sudah diamankan kepolisian.
Rano Karno ditangkap bawa narkoba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Rano Karno ditangkap di Terminal A Kedatangan bandara.
Penggeledakan itu dilakukan polisi di mobil Wuling Almaz berwarna putih yang dikendarai Rano Karno.
Ketika digeledah itulah polisi menemukan satu klip plastik berisi dua paket sabu dengan berat total 2,6 gram.
"Ada juga alat suntik dan pipet. Setelah diperiksa oleh petugas Avsec, pelaku diserahkan kepada polda," kata dia.
Baca Juga:Rano Karno Ternyata Bawa Sabu, Setelah Ditangkap karena Nyetir Ugal-ugalan
Penangkapan Rano Karno dilakukan aviation security.
Rano Karno adalah lelaki berusia 21 tahun. Dia Warga Jalan Pukat I Junction, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
Awalnya Rano Kano ditangkap karena menyetir mobilnya secara ugal-ugalan.
Ketika diberhentikan karena aksinya tersebut, petugas juga menemukan narkoba jenis sabu pada Rano Karno.
"Yang bersangkutan ditangkap hari Rabu (7/10). Kekinian masih dalam pengambilan keterangan," kata Roberta Da Costa.
Rano Karno awalnya ugal-ugalan menyetir mobil Wuling bernomor polisi BK 1853 VS di area parkir Bandara Kualanamu, Rabu sekitar pukul 08.00 WIB.
Avsec Bandara Kualanamu dan polisi yang melihat hal tersebut langsung melakukan pengejaran terhadap Rano karno.
Kini Rano Karno tengah diperiksa di kantor kepolisian. Polisi menggali sumber narkoba jenis sabu yang didapatkan Rano Karno.
"Kami masih mendalami keterangan tersangka. Itu untuk pengembangan kasus. Kami ingin memburu asal narkoba milik tersangka," kata Da Costa dalam pernyataan persnya.