Mengejutkan! 4 Efek untuk Dunia Setelah Donald Trump Positif Corona

Terutama dilihat dari sisi ekonomi.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 16:23 WIB
Mengejutkan! 4 Efek untuk Dunia Setelah Donald Trump Positif Corona
Presiden Donald Trump dan Jokowi. (Antara)

SuaraBatam.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif corona, hal ini menyebabkan efek besar untuk global atau dunia. Terutama dilihat dari sisi ekonomi.

Menurut dokter kepresidenan AS, Presiden Trump menyatakan dirinya merasa baik-baik saja dan diperkirakan akan tetap menjalankan tugasnya.

Sejauh ini paling tidak ada 3 hal yang berdampak setelah Donald Trump positif corona.

Presiden AS Donald Trump mengacungkan jempol saat ia turun dari Air Force One setibanya di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [MANDEL NGAN / AFP]
Presiden AS Donald Trump mengacungkan jempol saat ia turun dari Air Force One setibanya di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [MANDEL NGAN / AFP]

Pertama, saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat hari ini. Pengumuman Trump itu menekan sentimen.

Baca Juga:Donald Trump dan Istri Positif Covid-19, Wakil Presiden Beri Dukungan

Sebab pengumuman itu dikeluarkan di tengah sikap hati-hati investor setelah penutupan total bursa hari sebelumnya karena gangguan teknis terburuk yang pernah ada.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpangkas 155,22 poin atau 0,67 persen, dari penutupan Rabu (30/9/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.029,90 poin. Pada Rabu (30/9/2020), indeks Nikkei 225 terpuruk 353,98 poin atau 1,50 persen menjadi 23.185,12 poin.

Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 16,27 poin atau 1,00 persen menjadi berakhir pada 1.609,22 poin. Indeks Topix jatuh 32,61 poin atau 1,97 persen menjadi 1.625,49 poin pada akhir perdagangan Rabu.

Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan farmasi, pertambangan, dan tenaga listrik dan gas mencatat penurunan paling banyak pada penutupan perdagangan.

Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]

Kedua, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan, terkoreksi.

Baca Juga:Mardani Ali Sera: Seorang Donald Trump Positif Corona, Apalagi Warga RI

IHSG ditutup melemah 43,36 poin atau 0,87 persen ke posisi 4.926,73.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 10,19 poin atau 1,34 persen menjadi 750,86.

"IHSG hari ini melemah karena profit taking setelah kemarin naik dua persen dan sentimen negatif dari terkonfirmasinya Donald Trump positif COVID-19," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino.

Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur paling dalam yaitu minus 2,25 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing minus 1,24 persen dan minus 1,06 persen. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor industri dasar sebesar 0,31 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp51,36 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 629.051 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,97 miliar lembar saham senilai Rp 6,15 triliun.

Sebanyak 125 saham naik, 300 saham menurun, dan 1.350 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 155,03 poin atau 0,67 persen ke 23.029,9 dan Indeks Straits Times turun 8,34 atau 0,33 ke 2.492,4. Sementara bursa saham China tutup.

Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]

Ketiga, dolar menguat terhadap euro. Namun jatuh terhadap yen. Menurut data perdagangan, Sementara berita bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif mengidap COVID-19 telah memperkuat tindakan menghindari risiko.

Penguatan dolar dan yen itu terjadi karena dampak virus corona masih kuat, juga terkait perkembangan seputar paket stimulus AS, menurut data itu.

Euro jatuh terhadap dolar AS menjadi 1,1721 dolar AS (sekitar Rp 17,368) dari penutupan sebelumnya, yaitu 1,1747 dolar AS per euro.

Dolar jatuh terhadap yen menjadi 105,12 Yen Jepang (sekitar Rp14,804) dari 105,5 Yen pada penutupan terakhir. Dolar naik 0,2 persen menjadi 93,9 poin.

Situasi seputar virus corona terus menjadi faktor utama di pasar mata uang asing.

Para pedagang terus memperhatikan perkembangan paket stimulus AS, sambil memperkuat penghindaran risiko, dan memantau berita bahwa presiden AS telah terjangkit virus corona.

Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]

Keempat, harga minyak dunia turun dua persen. Penurunan harga minyak semakin cepat setelah Trump mengumumkan bahwa ia dan ibu negara AS tertular virus corona, demikian ditunjukkan data perdagangan.

Harga kontrak berjangka Desember untuk minyak mentah North Sea Brent turun 1,98 persen menjadi 40,12 dolar (sekitar Rp595,5 ribu) per barel. Biaya berjangka November untuk WTI turun 2,01 persen menjadi 37,94 dolar (sekitar Rp 563,2 ribu) per barel.

Menurut dokter kepresidenan AS, Presiden Trump menyatakan dirinya merasa baik-baik saja dan diperkirakan akan tetap menjalankan tugasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini