SuaraBatam.id - Wilayah Pelambung di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mengalami wabah ulat bulu sejak Maret 2024.
Binatang yang yang disebut warga setempat 'ulat api'. Ulat-ulat ini merusak banyak tanaman, terutama pohon kelapa dan pohon mangga, dan membuat warga khawatir karena serangannya mendekati pemukiman.
Yani, seorang warga, menjelaskan bahwa awalnya ulat-ulat ini hanya menyerang pohon kelapa.
"Pertama kali dari pohon kelapa, kenapa pohon kelapa tiba-tiba daunnya tidak ada. Setelah di tengok-tengok, ternyata ada ulat," katanya dilansir dari Batamnews--jaringan suara.com, pada Selasa, 21 Mei 2024.
Awalnya warga tidak terlalu khawatir karena serangan masih jauh dari rumah mereka. Namun, setelah pohon kelapa habis diserang, ulat-ulat itu mulai menyerang pohon-pohon di dekat rumah warga.
"Kirain setelah habis di pohon kelapa, sudah habis gitu aja. Tak taunya, ulat-ulat itu telah sampai ke pohon depan rumah," tambah Yani.
Ribuan ulat bulu yang menyerang pohon-pohon di sekitar rumah membuat warga tidak nyaman dan khawatir. Mereka takut ulat-ulat ini masuk ke dalam rumah dan membahayakan mereka, terutama anak-anak.
Baca juga;
Batam Jadi Daerah Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik
Polda Kepri Sita 36 Motor Hasil Curian di Batam, Ternyata Begini Modus Pelaku
"Risih dan takut juga kalau sampai masuk rumah. Apalagi kalau kenak anak-anak. Sebab, jika terkena ulat ini, kulit akan terasa pedih, panas, dan gatal-gatal," kata Yani.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Sukriyanto Jaya Putra, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan tentang serangan ulat bulu ini dan telah memeriksa situasinya bersama pemerintah desa.
"Tadi sudah ada yang turun ke lapangan, dan nanti akan dirapatkan dulu untuk teknis penanganannya," ujar Sukri.
Sukri juga menjelaskan bahwa penggunaan bahan kimia untuk menyemprot ulat tidak bisa dilakukan sembarangan karena berbahaya. Sebelumnya, pengasapan telah dilakukan untuk mengurangi jumlah ulat.
"Karena bahan kimia berbahaya, jadi tidak sembarangan. Kita lihat hasil rapat koordinasi siang ini antara Pemerintah Desa dan Tim dari Dispantan, terkait bagaimana solusinya," kata Sukri.
Berita Terkait
-
Puting Beliung Mengamuk di Karimun, Puluhan Rumah Rusak, Satu Orang Terluka
-
Pilu, Seorang Ayah di Karimun Meninggal Saat Selamatkan Anaknya yang Tenggelam di Laut
-
Terungkap, Suami Diduga Bunuh Istri Muda di Perumahan Kundur Karimun
-
Digagalkan, Tujuh PMI Ilegal Diselundupkan ke Malaysia dan Korea Selatan di Pulau Assan Karimun
-
Geger! Bayi Perempuan Ditemukan Terbungkus Handuk di Karimun, Diduga Dibuang Orang Tua
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam