Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri | Dini Afrianti Efendi
Kamis, 28 April 2022 | 19:00 WIB
Ilustrasi mabuk dan mual saat berkendara (Shutterstock).

SuaraBatam.id - Gejala mual atau mabuk mungkin menjadi masalah bagi orang yang melakukan perjalanan menggunakan kendaraan.

Apalagi saat ini sudah memasuki arus mudik, masyarakat Indonesia mulai melakukan perjalanan, baik darat, laut maupun udara.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya kamu perlu mengetahui apa penyebab mabuk.

Profesor Kedokteran UCLA, Elizabeth Ko, MD mengatakan mabuk perjalanan terjadi saat otak tidak bisa memahami dan menyerap informasi yang dikirimkan mata, telinga dan tubuh.

Baca Juga: Batam Masuk Puncak Arus Mudik, Penumpang Kapal KM Kelud Sampai Tak Kebagian Tiket di Pelabuhan Batuampar

Saat mobil, kereta api atau pesawat bergerak, mata, telinga, dan bagian dalam tubuh akan memberikan informasi jika Anda sedang bergerak maju.

Namun karena tubuh tetap duduk, otot dan persendian mengirim pesan jika tubuh tidak bergerak alhasil otak tidak bisa menyerap informasi.

"Bentrokan antara sinyal-sinyal inilah yang memicu gejala mabuk perjalanan," jelas Ahli Otoneurologi Massachusetts Eye and Ear Infirmary, mengutip Insider, Selasa (20/7/2021).

Gejala mabuk perjalanan tidak hanya terjadi di kendaraan seperti mobil, tapi juga bisa terjadi saat bermain game, menggunakan perangkat realitas virtual (VR).

Beberapa gejala mabuk perjalanan di antaranya seperti rasa mual yang tiba-tiba, keringat dingin, pusing, mual dan muntah.

Baca Juga: Waktu Berbuka Puasa di Batam, Bintan dan Tanjunpinang 26 Ramadhan 1443 H


Berikut beberapa cara mengobati mabuk perjalanan yang bisa dilakukan dikutip dari suara.com


1. Fokus pada pemandangan jauh

Alih-alih melihat jalan raya yang bergerak cepat, disarankan arahkan pengelihatan pada pemandangan yang jauh di luar jendela. Dengan melihat langit atau cakrawala, maka akan mengurangi konflik yang terjadi antara mata dan tubuh untuk meredakan mual.

2. Menghadap ke depan

Beberapa kereta ada yang menerapkan konsep tempat duduk yang berlawanan dengan arah perjalanan. Maka disarankan pilih tempat tidur yang mengikuiti arah laju perjalanan, karena duduk arah mundur akan semakin membingungkan indra tubuh mata dan telinga.

3. Mencoba akupresur

Memberi tekanan pada beberapa titik akupuntur seperti pergelangan tangan akan mengurangi mual. Menekan di bagian ibu jari atau pemakaian gelang yang memberikan tekanan pada titik tertentu akan membantu.

4. Mengonsumsi jahe

Herbal ini adalah pengobatan yang terkenal untuk mual dan muntah. Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh seduh atau permen.

5. Membaca buku atau fokus pada ponsel

Membaca buku atau menggunakan ponsel bisa membuat mata telinga dan indra teralihkan dari mobil yang bergerak cepat.

Sehingga fokus benturan sinyal antara mata, telinga dan tubuh akan berkurang, karena mata dan telinga fokus pada beda yang tidak bergerak atau diam.

Load More