SuaraBatam.id - Tanaman enset atau tanaman mirip pisang memiliki potensi untuk memberi makan lebih dari 100 juta orang di dunia, menurut sebuah studi baru.
Para ilmuwan mengatakan tanaman enset, makanan pokok Ethiopia, bisa menjadi makanan super baru dan penyelamat dalam menghadapi perubahan iklim.
Enset atau "pisang palsu" adalah kerabat dekat pisang, tetapi hanya dikonsumsi di satu bagian Ethiopia.
Buah seperti pisang dari tanaman tidak dapat dimakan, tetapi batang dan akar yang mengandung tepung dapat difermentasi dan digunakan untuk membuat bubur dan roti.
Baca Juga: Kasus Omicron Masuk Batam, tapi Alat Deteksi dari Kemenkes Belum Sampai
Enset adalah makanan pokok di Ethiopia, di mana sekitar 20 juta orang bergantung padanya untuk makanan, tetapi di tempat lain itu belum dibudidayakan.
Tanaman ini hampir tidak dikenal di luar Ethiopia, di mana ia digunakan untuk membuat bubur dan roti.
Penelitian menunjukkan bahwa tanaman tersebut dapat ditanam pada kisaran yang jauh lebih besar di Afrika.
"Ini adalah tanaman yang dapat memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan," kata Dr Wendawek Abebe dari Universitas Hawassa di Awasa, Ethiopia, seperti dilansir dari BBC.
Perubahan iklim diperkirakan akan sangat memengaruhi hasil dan distribusi tanaman pangan pokok di seluruh Afrika dan sekitarnya.
Baca Juga: Luhut Binsar ke Batam, Rencanakan Tambah Pelabuhan Internasional Mirip Tanjung Priok
Ada minat yang tumbuh dalam mencari tanaman baru untuk memberi makan dunia, mengingat ketergantungan kita pada beberapa tanaman pokok. Hampir setengah dari semua kalori yang kita makan berasal dari tiga spesies - beras, gandum dan jagung.
"Kita perlu mendiversifikasi tanaman yang kita gunakan secara global sebagai spesies karena semua telur kita berada di keranjang yang sangat kecil saat ini," kata Dr Borrell.
Berita Terkait
-
Indonesia Gemar Impor Singkong
-
Jasindo Tawarkan Asuransi Pertanian untuk Peningkatan Produktivitas Pangan Nasional
-
Kementan Perkuat Sinergi untuk Percepatan Swasembada Jagung di Kalimantan Tengah
-
Klaim Stok Pangan Aman hingga Lebaran 2025, Pemprov Minta Warga Jakarta Tak Panic Buying: Belanja Seperlunya Saja
-
Modal BUMN Berdikari Kejar Target Ketahanan Pangan Nasional era Prabowo
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
- Norman Kamaru Sekarang Kerja Apa? Eks Briptu yang Dulu Viral Joget 'Chaiyya Chaiyya'
- Perdana Tunjukan Foto Anak Kedua, Rizky Billar Diprotes: Gusti...
- Gibran Kebingungan Sebutkan 6 Suku di Indonesia, Netizen Geleng-geleng: Anak SD Aja Tahu..
Pilihan
-
Bertemu di Karanganyar, Ahmad Luthfi Tugaskan Relawan Inventarisir Masalah Daerah
-
Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
-
HUT Damkar Nasional di Bontang: 3.000 Peserta Hadir, Presiden Prabowo Dijadwalkan Datang, Anggaran Capai Rp 4 Miliar
-
Dinamika Politik Kaltim: MK Masih Berproses, Pelantikan Gubernur Tertunda?
-
Bandara 'VVIP' IKN Terdampak Banjir, Warisan Jokowi Disebut Hanya Kerusakan untuk Bangsa
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI