SuaraBatam.id - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berkurang menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Hitungan penurunan tersebut dari bulan pada September 2021 mencapai 137,75 ribu orang, berkurang sebanyak 6.071 orang dibandingkan dengan Maret 2021 yang sebesar 144,46 ribu orang.
Adapun persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2021 sebesar 5,72 persen, turun menjadi 5,37 persen pada September 2021. Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2021 sebesar 11,10 persen, juga turun menjadi 10,45 persen pada September 2021.
"Penduduk miskin ialah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Selasa.
Ia menjelaskan perkembangan garis kemiskinan atau pendapatan minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan di daerah itu selama periode Maret 2021-September 2021 naik sebesar 1,78 persen, yaitu dari Rp642.425 per kapita per bulan pada Maret 2021 menjadi Rp653.853 per kapita per bulan pada September 2021.
Periode September 2020-September 2021, garis kemiskinan juga naik sebesar 5,88 persen, yaitu dari Rp617.532 per kapita per bulan pada September 2020 menjadi Rp653.853 per kapita per bulan pada September 2021.
"Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan)," ujarnya.
Lebih lanjut, Darwis mengutarakan persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Menurutnya selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan
juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Baca Juga: Aktivis HAM Kepri Sebut Simulasi Penyelamatan TKI yang Dihadiri Yasona Laoly Terlambat
Pada periode Maret 2021-September 2021, lanjutnya, indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2021 sebesar 1,070 dan pada September 2021 mengalami penurunan menjadi 0,953.
"Demikian pula halnya dengan indeks keparahan kemiskinan, turun dari 0,280 menjadi 0,218 pada periode yang sama," katanya menegaskan. (antara)
Berita Terkait
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Heboh Tergeletak di Jalanan, PNS di Kepri Tewas Diduga Habis Berobat di RS
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Muncul Fenomena Halo Matahari di Langit Batam, Warga Abadikan Momen Langka
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar
-
Menu MBG Dirancang Sesuai Angka Kecukupan Gizi Harian Siswa