“Lalu pada tahun 2004 sampai tahun 2005 jumlah murid mencapai 25 orang, dan terpaksa harus dibagi ke beberapa kelas. Karena tidak efektif jika jumlah murid sebanyak itu digabung dalam satu-dua kelas,” katanya.
Dua tahun berselang, Yul Everi lalu kemudian membuka sekolah jenjang dasar (SD), kemudian di tahun 2009 bertambah pula jenjang menengah pertama (SMP).
Meski tanpa kendala, dalam pengurusan izin operasional sekolah itu, pihaknya baru mendapat kesulitan, saat peralihan sistem Pemerintahan Provinsi Riau ke Provinsi Kepulauan Riau, dan proses perizinan sekolah memakan waktu lebih lama.
Faktor lain yang semakin mempersulit ABK, untuk dapat segera mengenyam pendidikan lanjutan adalah minim informasi yang berkaitan dengan ABK.
Baca Juga: Kabar Duka, Wahendra Tewas Akibat Sakit Gigi saat Melaut
Sehingga menurutnya, hal itu yang kemudian memengaruhi kebijakan tentang sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus atau SLB.
“Itu kan dulu waktu pemerintahannya belum pisah, nah sekarang kan sudah provinsi baru. Walaupun kemarin memang untuk yang jenjang SMP pengurusannya di kota, terus yang jenjang SMA ada di provinsi. Agak repot jadinya kalau mau ada urusan yang berkaitan dengan sekolah ini. Tapi sekarang untuk SLB, pengurusannya sudah sepenuhnya ada di provinsi jadi tidak ada kendala ya selain jarak,” lanjutnya.
Namun berbicara mengenai apa yang telah dilalui yayasan ini, kini pesatnya perkembangan sistem informasi dan tehnologi, melalui setiap platform media sosial perlahan menghapus pandangan tersebut.
Paling tidak, itu yang diyakini Hefrina, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Putrakami Batam, yang saat ini bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan para anak berkebutuhan khusus terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Perkembangan teknologi membuat sumber informasi terkait ABK tersedia banyak.
Baca Juga: Semangat Vaksinasi Merdeka, Dijemput Odong-odong dan Dapat Undian Sepeda Motor
Mulai dari penanganan, hingga kisah-kisah orangtua yang menangani anak mereka yang berkebutuhan khusus.
Berita Terkait
-
Pentingnya Makan Bergizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Upaya Mewujudkan Inklusi di Sekolah
-
MBG ke SLB Belum Merata, Bahagianya Anak-anak Berkebutuhan Khusus Saat Bisa Merasakan Makanan Sehat Bernutrisi
-
Pendidikan Inklusif: Hak Setiap Anak, Bukan Pilihan!
-
Mengatasi Tantangan dalam Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
-
Empat Remaja Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Terhadap Pria Berkebutuhan Khusus di Rajasthan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban