“Itu kan dulu waktu pemerintahannya belum pisah, nah sekarang kan sudah provinsi baru. Walaupun kemarin memang untuk yang jenjang SMP pengurusannya di kota, terus yang jenjang SMA ada di provinsi. Agak repot jadinya kalau mau ada urusan yang berkaitan dengan sekolah ini. Tapi sekarang untuk SLB, pengurusannya sudah sepenuhnya ada di provinsi jadi tidak ada kendala ya selain jarak,” lanjutnya.
Namun berbicara mengenai apa yang telah dilalui yayasan ini, kini pesatnya perkembangan sistem informasi dan tehnologi, melalui setiap platform media sosial perlahan menghapus pandangan tersebut.
Paling tidak, itu yang diyakini Hefrina, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Putrakami Batam, yang saat ini bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan para anak berkebutuhan khusus terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Perkembangan teknologi membuat sumber informasi terkait ABK tersedia banyak.
Mulai dari penanganan, hingga kisah-kisah orangtua yang menangani anak mereka yang berkebutuhan khusus.
“Selain itu, kami juga guru-guru di sini sering dan rutin melakukan parenting ke sekolah-sekolah juga ke beberapa rumah. Hal itu ternyata membantu sekali apalagi untuk masyarakat atau orangtua yang kami ajak untuk bersama-sama ramah kepada anak-anak ABK,” terangnya saat ditemui di SLB Putrakami, Selasa (31/8/2021).
Baik orangtua dan anak sendiri, diakuinya tentunya tidak ingin berada dalam kondisi seperti itu, untuk itu saat ini pentingnya pendidikan dan bimbingan menjadi faktor penting yang tidak hanya membekali anak, namun juga bagi kedua orangtuanya.
“Karena kalau ditanya, anak-anak ABK juga tidak ingin terlahir dengan kondisi seperti itu. Tapi kenapa mereka hadir di tengah-tengah kita? Agar kita bisa menerima mereka, juga agar kita bisa memanusiakan manusia,” tegasnya.
Di awal tahun 2020, virus Covid-19 dideteksi ada di Indonesia, banyak kegiatan di luar rumah maupun ruangan kemudian terpaksa ditiadakan.
Baca Juga: Kabar Duka, Wahendra Tewas Akibat Sakit Gigi saat Melaut
Tidak terkecuali proses belajar-mengajar atau pendidikan, dan seluruh sekolah juga kampus dituntut memberikan bahan ajar secara daring, terutama di Batam, Kepulauan Riau yang masih berlangsung hingga saat ini.
Namun sistem pembelajaran seperti ini, ternyata sulit dilakukan oleh ABK, yang memiliki masing-masing masalah dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru.
“Akhirnya kami minta izin ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau untuk menyelenggarakan belajar tatap muka. Tentu dengan penjelasan serta pertimbangan bahwa siswa di sini butuh penanganan khusus, dan hal itu bakal sulit dilaksanakan jika sepenuhnya dilakukan secara daring,” katanya.
Selama pandemi ini, SLB Putrakami Batam terpaksa harus mengurangi jumlah murid di tiap kelas.
Lantaran sudah mendapat izin dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, maka proses belajar-mengajar pun musti disertai dengan protokol kesehatan.
Salah satu bentuk penerapan prokes, dimana normalnya setiap ruang kelas di SLB Putrakami Batam diisi 10 siswa atau kurang, saat ini, tiap kelas dibatasi hanya diisi oleh tiga siswa saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam