SuaraBatam.id - Bila Anda bertolak ke Batam menggunakan pesawat terbang, anda akan tiba di Bandara Hang Nadim. Satu-satunya bandara di Batam yang beroperasi sejak 1970-an.
Bandara yang sudah berusia 40 tahun lebih ini memiliki kaitan erat dengan sejarah lengkap Hang Nadim, sosok laksamana yang memiliki kisah heroik luar biasa hingga dituturkan turun temurun hingga kini.
Bandara Hang Nadim resmi ditetapkan pada 1995 sebagai bandara internasional yang melayani rute penerbangan luar negeri dan domestik sebagai transit untuk menjelajahi daerah di Kepri.
Setelah 4 tahun bandara itu ditetapkan sebagai Bandara Kelas Satu Utama yang berfungsi sebagai Hub Airport dan Entry Port bagi penerbangan internasional keluar masuk wilayah Indonesia.
Penamaan Bandara Hang Nadim diambil dari nama seorang tokoh bersejarah era Kerajaan Malaka. Tidak banyak hikayat Melayu yang mencatat sejarah Hang Nadim secara detail.
Namun, menurut Samson Rambah Pasir ,salah satu kalangan sejarawan Melayu yang berada di Batam, ada beberapa referensi yang bisa dijadikan rujukan sejarah diantaranya yaitu Hikayat Hang Tuah hasil pengkajian Kassim Ahmad (1991) dan Tuhfat al-Nafis gubahan Raja Ali Haji.
Terlahir Yatim Piatu dan Diangkat Anak Oleh Hang Tuah
Hang Nadim yang terlahir sebagai anak yatim merupakan putra satu-satunya Hang Jebat dari istri Dang Wangi atau Dang Inangsih. Awalnya Hang Jebat termasuk salah satu sahabat Hang Tuah menjadi pengabdi di Kerajaan Malaka pada kekuasaan Sultan Mahmud Shah.
Namun, dia dibunuh oleh Hang Tuah karena punya suatu kesalahan pada Kerajaan Malaka. Sementara itu, Dang Wangi yang masih mengandung anak Hang Jebat diminta oleh Hang Tuah bersembunyi ke Tumasek/Tumasik atau Singapura untuk menghindari hukuman dari Sang Sultan.
Baca Juga: Petugas Kesehatan di Batam Sudah Satu Bulan Jalankan Bisnis Surat Covid-19 Palsu
Hang Tuah yang merasa punya tanggung jawab pada keluarga Hang Jebat, kelak meminta bayi yang dilahirkan oleh Dang Wangi dan mengangkatnya sebagai anak.
Anak yang kemudian diberi nama Hang Nadim itu dibesarkan dan dididik oleh Hang Tuah hingga dewasa. Pada saat dewasa Hang Tuah menikahkan Hang Nadim dengan putri kandungnya sendiri yang bernama Tun Mas Jiwa atau Tun Emas Jiwa. Dari pernikahan itu Hang Nadim dikaruniai anak perempuan yang diberi nama Tun Mata Ali.
Menjadi Laksamana Perang Armada Laut Kerajaan Malaka Melawan Portugis
Pusat Kerajaan Malaka pada 1509 mengalami kejatuhan akibat kalah berperang melawan tentara Portugis yang melakukan ekspansi di wilayah Asia Tenggara. Namun, Kerajaan Malaka yang memiliki beberapa bagian kepulauan terpaksa membuat basis pertahanan baru di Kota Kara atau saat ini merupakan daerah pulau Bintan. Dari sanalah Kerajaan Malaka merencanakan serangan untuk merebut kembali Malaka dari penguasaan Portugis.
Dengan merintis puluhan armada tempur laut dan mengumpulkan bala tentara yang sudah dibekali dengan senjata tradisional, Hang Nadim yang pada saat itu cukup moncer di tengah prajurit Malaka diberi amanat oleh Sultan Mahmud Shah memimpin serangan dari laut dan mendapatkan gelar laksamana dari Kerajaan Malaka.
Serangan Hang Nadim bersama prajurit Kerajaan Malaka beserta bantuan pasukan Pati Unus dari Jawa dan Palembang melalui pesisir laut Malaka cukup mampu membuat tentara Portugis kewalahan. Namun, serangan itu berhasil dipukul mundur oleh Portugis dengan tembakan meriam dari benteng A Famosa di puncak bukit Malaka. Pasukan perang Kerajaan Malaka beserta sekutunya dari Jawa dan Palembang dibuat mundur oleh Portugis dengan dibombardir habis-habisan.
Tag
Berita Terkait
-
Sejarah Jembatan Barelang: Dibangun Zaman Soeharto Hingga Dikaitkan Raja Melayu Riau
-
Kerajaan Kutai dan Peninggalan Unik Selain Prasasti
-
Sejarah Kesultanan Pontianak: 8 Sultan, Peninggalan dan Penyebab Runtuhnya Kerajaan
-
Museum Raja Ali Haji Simpan Koleksi Sejarah Batam dari Nol
-
Siapa Sangka, Makanan Betawi Gado-gado Ternyata Terpengaruh Budaya Portugis
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam