SuaraBatam.id - Seluruh sekolah mulai dari SD hingga SMP di Kepulauan Riau (Kepri) akan mulai belajar tatap muka. Hal ini ditentukan Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan dan akan dilakukan secara bergilir.
"Ada dua hal yang harus di perhatikan saat ini, yaitu keutamaan keselamatan dan kesehatan siswa dan guru, orang tua yang terpenting," kata Kepala Disdik Bintan, Tamsir dilansir laman Batamnews, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, proses pembelajaran harus tetap berjalan agar tidak terjadi lost learning, pada masa pandemi Covid-19 ini.
Tamsir menjelaskan bahwa belajar dari rumah (BDR) tidak bisa terus dilakukan. Khusus anak SD harus ada tatap muka antara guru dan siswa karena usia pertumbuhan anak perlu pendampingan dan rangsangan sentuhan langsung dari guru ke siswa.
Baca Juga: Selasa Besok DPRD Tetapkan Jadwal Penetapan Gubernur dan Wagub Kepri
"Harus ada interaksi antara guru dan siswa," sebutnya.
Secara bertahap, sekolah akan memanggil siswa bergiliran untuk dilakukan bimbingan pembelajaran di sekolah. Namun, ada ketentuan yang harus dipedomani setiap sekolah.
Untuk sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 500 siswa, maka setiap harinya sekolah bisa memanggil maksimal 50 siswa untuk belajar di sekolah. Sementara sekolah yang jumlah siswanya dibawah 500 siswa, setiap harinya bisa memanggil 30 siswa.
"Seluruh sekolah sudah harus menyiapkan infrastruktur protokol kesehatan, dan ruangan belajar yang steril," jelasnya.
Selain itu juga, belajar dengan pertemuan langsung di sekolah mesti mendapat izin dari orang tua siswa. Bagi orang tua yang tidak setuju akan tetap belajar dari rumah.
Baca Juga: Korupsi Izin Tambang, Eks Pejabat Pemprov Kepri Dituntut 14 Tahun Penjara
Sedangkan untuk sekolah-sekolah di pulau-pulau sudah melaksanakan belajar tatap muka lebih awal sesuai dengan edaran dari Bupati Bintan. Sehingga pihaknya tetap memfasilitas menggunakan transportasi laut yaitu pompong.
Sementara sarana bus sekolah gratis unttuk mengangkut siswa yang berada didaratan Pulau Bintan baru akan dioperasikan setelah edaran rencana penguatan bimbingan pembelajaran diberlakukan.
"Sarana transportasi bus, akan kembali berjalan dengan sistem yang terbatas kapasitas muatannya maksimal 15 siswa/bus. Tapi saat ini belum kita operasikan, tunggu edaran lagi," tutup dia.
Berita Terkait
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Konsep Sister Province: Hubei Jajaki Kerja Sama dengan Kepri
-
Menabung Sedikit Demi Sedikit, Perjuangan Nelayan Asal Kepri Jalani Ibadah Haji
-
Lagi! Suami Bunuh Istri: Di Kepri Korban Ditusuk dengan Sikat Gigi, Pelaku Klaim Sakit Hati
-
Heboh Anggota Polda Kepri Diduga Paksa Istri Threesome, Propam Turun Tangan Usut Kasus Bripda SK
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024