SuaraBatam.id - Pulau Penawar Rindu Belakangpadang merupakan salah satu pulau yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman).
Rata-rata, warga di pulau yang letaknya berada di perbatasan Indonesia dan Singapura ini berprofesi sebagai nelayan, namun tidaks eidkit pula yang mata pencahariannya mengandalkan sektor pariwisata.
Sehingga, saat ada banyak kunjungan wisatawan, otomatis besar pula dampaknya terhadap ekonomi dari masayarakat setempat.
Sugito contohnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak ini pendapatannya sangat tergantung pada wisatawan yang menyewanya untuk berkeliling pulau.
"Kalau pas lagi ramai, alhamdulillah dapatnya lumayan. Tapi kalau sedang sepi dapat Rp50.000 itu saja sudah untung," kata Sugito, Selasa (6/10/2020).
Sebelum Covid-19 melanda, banyak wisman yang datang ke Belakangpadang. Tak hanya ingin menikmati berbagai macam kuliner khas Melayu yang ada, tapi juga tak sedikit yang ingin berwisata menyusuri perkampungan.
Namun semenjak Covid-19 mewabah di Kota Batam hampir tidak ada satupun wisman yang datang ke Pulau Penawar Rindu. Dampaknya tentu sudah pasti berimbas kepada Sugito dan juga rekan-rekannya yang juga sebagai tukang becak.
"Sekarang kami hanya mengandalkan penduduk sini aja, sama orang-orang Batam yang datang ke sini tapi tidak banyak juga," katanya.
Sugito mengaku sudah menetap di Belakangpadang sejak tahun 1996. Becak tradisional, kata dia, masih memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Belakangpadang.
Baca Juga: 69,59 Persen Orang di Batam Sembuh dari Virus Corona
"Kalau seperti sekarang ini wisman tidak ada yang datang, pendapatan kami sudah pasti berkurang," jelasnya.
Saat ini hanya ada sekitar 70 tukang becak yang masih beroperasi di Belakangpadang. Padahal sebelumnya ada sekitar 130 becak yang selalu siap menyambut orang yang datang ke Belakangpadang.
"Sekarang sudah banyak yang berhenti. Sudah banyak yang pensiun," katanya.
Kontributor : Ahmad Rohmadi
Berita Terkait
-
69,59 Persen Orang di Batam Sembuh dari Virus Corona
-
Positif Corona di Batam Tambah 8 Orang Selasa Hari Ini, 32 Orang Sembuh
-
Buron Setahun, IRT Terpidana Kasus Narkoba Ditangkap di Batam
-
Hargai Buruh Beda Pendapat, Begini Aksi Pekerja Tolak Omnibus Law di Batam
-
Apindo Batam: Mogok Kerja Buruh Tidak Sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam