
SuaraBatam.id - Proses pencarian dua nelayan yang hilang dalam tragedi kecelakaan kapal karam di Kabupaten Rokan Hilir, Riau yang dilakukan tim SAR terkendali banyaknya buaya muara yang ada di sekitar lokasi pencarian.
"Kendala di lapangan adanya predator dan arus pasang surut sungai Rokan sangat deras. Predator itu maksudnya buaya, jadi kami harus ekstra hati-hati," kata Humas Kantor Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo di Pekanbaru, kepada Antara, Kamis (16/7/2020).
Kukuh menyampaikan, pada pencarian pertama, pihaknya belum bisa menemukan korban. Sementara, warga dan keluarga korban sudah menaikkan bangkai perahu yang karam dan memfokuskan pencarian korban di lokasi sekitar kapal.
"Pencarian dilakukan di area sekitar perahu yang karam hingga ke kawasan daerah Padamaran dan Pulau Halang," ungkapnya.
Baca Juga: 15 Ribu Orang Terdampak Banjir Bandang Luwu Utara
Tim SAR tidak bisa melakukan penyelaman di perairan tersebut saat melanjutkan proses pencarian lantaran ia menilai perairan tersebut rawan dengan keberadaan buaya.
"Risikonya besar kalau menyelam, di samping air keruh kan banyak predatornya," katanya.
Proses pencarian melibatkan tim SAR gabungan yang terdiri dari personel TNI AL dua orang, Polair Rohil 10 orang, BPBD Rohil tiga orang, masyarakat 30 orang, serta Unit Siaga SAR Kabupaten Rohil.
Sebelumnya dikabarkan, kapal pencari ikan tersebut dilaporkan karam pada Rabu (16/7/2020) dini hari di perairan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau dan mengakibatkan dua nelayan hilang. Korban yang masih dalam pencarian tersebut atas nama Surya dan Ono.
Kronologi berawal saat empat nelayan yang sedang menebar jaring di Dermaga Syahbandar Rohil pada Selasa (14/7/2020) malam. Usai menebar jaring mereka, para nelayan tersebut lantas beristirahat di dermaga.
Baca Juga: Tim SAR Upayakan Pencarian 15 Korban Banjir Luwu Utara
Saat kapal tersebut ditambatkan, keempat nelayan tertidur sehingga air surut hingga tanpa sepengetahuan mereka menyebabkan kapal milik mereka karam.
Berita Terkait
-
Buka Warung Nyambi Jualan Sabu, Warga Pelalawan Dicokok Polisi
-
Ayah Kandung Ketahuan Cabuli Anak Sendiri, Sang Ibu Histeris
-
Akses Internet Sulit, Warga Senempek Cari Sinyal di Saluran Sanitasi
-
ABK WNI di Kapal China Sering Dapatkan Perlakuan Kasar dari ABK China
-
Edarkan Barang Haram, Kovid Diamankan Polisi di Terantang Manuk
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 37 Kode Redeem FF Terbaru 16 Juni: Ada Diamond, Skin, dan Hadiah ONIC Juara
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game Terbaik Juni 2025
-
Ekonom AS Sarankan RI Terapkan Tarif Flat Tax, Langsung Ditolak Sri Mulyani
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!