SuaraBatam.id - Kemajuan teknologi rupanya belum merata hingga pelosok daerah. Begitu yang dirasakan oleh warga Dusun Senempek, Desa Limbung, Kecamatan Lingga Utara, Kepulauan Riau.
Akibat keterbatasan jaringan komunikasi mereka kesulitan mengetahui perkembangan informasi dari dunia luar.
Kondisi inipun kian parah ketika adanya pandemi Covid-19, yang mana menuntut para pelajar dan mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring atau online.
"Kami sulit untuk mendapatkan jaringan telekomunikasi terutama berbasis data (internet). Padahal sekarang ini informasi secara online menjadi kebutuhan pokok bagi pelajar dan masyarakat," ujar Rasyid kepada Batamnews.co.id --jaringan Suara.com, Rabu (15/7/2020).
Baca Juga: Modus Pecah Kaca Mobil, Pencuri Gasak Uang Rp60 Juta Milik ASN
Rasyid menerangkan, di sekitar tempat tinggalnya banyak warga yang menggunakan ponsel android. Namun mereka kesulitan mendapatkan akses telekomunikasi.
Jangankan internet, kata Rasyid, hanya sebatas melakukaan panggilan telepon warga mengalami kesulitan.
Alhasil, warga yang kepentingan mendesak harus mencari lokasi yang ada sinyalnya sehingga bisa mengakses internet.
"Jika kami selaku mahasiswa, adik-adik pelajar dan warga ada keperluan untuk menelepon, atau adik-adik ada tugas dari sekolah, harus mencari tempat yang ada sinyal, seperti bakau dan pelantar rumah warga," sambungnya.
Menurut Rasyid, salah satu tempat yang biasanya diandalkan warga untuk mencari jaringan telekomunikasi yaitu saluran sanitasi. Tempat tersebut dianggap memiliki jaringan internet cukup kuat meski lokasinya kontor.
Baca Juga: Sempat Picu Perdebatan, Terungkap Perbedaan Indomie di Jawa dan Kalimantan
"Jadi di lokasi itu (saluran sanitasi) lah yang agak kuat jaringan internetnya. Biasa warga menyebutnya rumah kotor, karena tempat pembuangan akhir dari wc (kotoran)," terang Rasyid.
Merasakan kondisi sedemikian ripa, mahasiswa salah satu universitas di Kota Tanjungpinang itupun berharap pemerintah setempat segera bertindak menyediakan akses telekomunikasi yang mumpuni.
"Kami minta kepastian dari Pemkab Lingga, solusinya apa dan kapan bisa terealisasi," ujar Rasyid, memungkasi.
Berita Terkait
-
Kualitas Internet di Bali Meningkat, IONnetwork Dukung Digitalisasi di Berbagai Sektor
-
Rahasia Gelap Dunia Maya: 13 Persen Anak Indonesia Punya Akun Media Sosial Tersembunyi dari Orang Tua
-
Berapa Juta Pengguna Internet di Indonesia? Perlindungan Digital Bakal Diperketat
-
7 Penyebab WiFi Terhubung Tapi Tidak Ada Akses Internet di Android, Coba Tips Ini!
-
5 Aplikasi Bobol Wifi 100% Berhasil, Bisa Intip Password Semua Jaringan Lewat Ponsel
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G