Hal itu juga dibenarkan oleh Riris Marpaung, CEO Game Changer Studio, yang selama ini mengadopsi teknologi terbaru AMD dalam merancang game-gamenya.
Menurut dia Batam adalah dua kota setelah Lampung dengan game developer yang berkembang dengan pesat.
"Developer game yang berkembang di Sumatera hanya di Batam dan Lampung di sumatera tentu harus diperhatikan agar bekembang pula di daerah lain," kata dia.
Selama ini, kata dia developer game dari Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata, bahkan game tersebut lebih banyak dimainkan di luar negeri ketimbang masyarakat lokal.
Baca Juga:Bocah Pecinta Sepak Bola dari Batam Dampingi Justin Hubner di Laga Timnas vs Filipina
Ditambahkan Donnie, game-game hasil karya anak bangsa harus lebih dikenalkan ke masyarakat luas karena banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa developer game dari Indonesia sangatlah mumpuni.
"Game lokal itu keren yo, penikmatnya 90 persen luar negeri. Game yang paling populer paling yang tahu 20 persen."
"Saya berharap ke depan kita lebih promosikan game kita sendiri, dipasarkan industri lokal Indonesia dan makin banyak game developer tumbuh," tambahnya.