SuaraBatam.id - Pemprov Kepulauan Riau alokasikan 270 hektare lahan untuk budidaya cabai guna memenuhi kebutuhan cabai lokal yang mencapai 850 ton per tahun. Saat ini, baru 100 hektare lahan yang digarap dan sisanya masih dalam pengembangan.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produksi cabai lokal dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah. Melansir Antara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, menyebut pengembangan lahan budidaya cabai itu bertujuan memenuhi kebutuhan cabai masyarakat setempat.
Kebutuhan cabai di Kepri per tahun mencapai 850 ton, sementara produksi petani cabai lokal baru bisa memenuhi kebutuhan sekitar 600 ton.
"Kekurangan 250 ton, masih kita datangkan dari luar daerah, seperti Sumatera Utara, Aceh hingga Sulawesi," ujar Gubernur Ansar.
Baca juga:
Kasus Dugaan Politik Uang Ria Saptarika dan Anaknya di Belakangpadang Dihentikan
Partai Golkar Laporkan Dugaan Penggelembuangan Suara di Tanjungpinang
Menurutnya, kenaikan harga cabai di Kepri, khususnya cabai merah, terjadi akibat berkurangnya produksi cabai dari daerah penghasil karena fenomena El Nino.
Pemerintah terus melakukan intervensi pasar untuk menyeimbangkan harga pangan, seperti subsidi transportasi mendatangkan cabai dari daerah penghasil dan mendorong peningkatan produktivitas tanaman cabai oleh petani lokal.
Beberapa upaya yang dilakukan antara lain gerakan pangan murah (GPM), stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), dan operasi pasar.