Beda Pendapat dengan Amsakar, Gubernur Kepri Tolak Terima Pengungsi Rohingya di Galang Batam

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menolak opsi pemindahan pengungsi Rohingya ke Pulau Galang, Kota Batam.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 22 Desember 2023 | 16:12 WIB
Beda Pendapat dengan Amsakar, Gubernur Kepri Tolak Terima Pengungsi Rohingya di Galang Batam
Camp Vietnam, Galang, Batam [suara.com/elizagusmeri]

SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menolak opsi pemindahan pengungsi Rohingya ke Pulau Galang, Kota Batam.

Pernyataannya berbeda dengan pendapat Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad yang sempat menyatakan bersedia menerima pengungsi bila menjadi arahan pusat.

Sementara Ansar secara tegas tetap menyatakan penolakan. Menurutnya perlunya penjelasan yang lebih mendalam dari pemerintah pusat apabila pemindahan ke Galang diputuskan.

"Saya menunggu petunjuk dari pusat. Namun, kalau ditanya pribadi, saya menolak pemindahan tersebut," ujar Ansar, dilansir dari Batamnews--jaringan suara.com.

Baca Juga:Lokasi Nobar Debat Cawapres di Batam Malam Ini

Menurut dia, saat ini kebutuhan warga Kepri masih menjadi prioritas.

"Saya ingin pemerintah pusat menjelaskan mengapa keputusan itu diambil, mengingat masih banyaknya warga Kepri yang membutuhkan bantuan," sebutnya beberapa waktu lalu.

Mengenai beredarnya surat dari UNHCR terkait penempatan itu, menurutnya belum dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, terang-terang menyatakan kesiapannya jika pemerintah pusat memutuskan memindahkan pengungsi Rohingya ke Batam.

"Dalam struktur pemerintahan, pemerintah daerah adalah pelaksana kebijakan di lini terdepan. Jika pemerintah pusat memutuskan Batam sebagai tempat penampungan, kami siap melaksanakannya," ujar Amsakar pada Rabu, 6 Desember 2023.

Baca Juga:Auditor BPK Riau Terbukti Terima Suap dari Bupati Meranti, Pernah Difasilitasi Tiket ke Batam

Menurut dia Batam sudah berpengalaman mengatasi pengungsi di Vietnam di masa lalu. Selain itu, keberadaan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) di Pulau Galang juga menjadi pertimbangan karena pengalaman penanganan pandemi COVID-19.

Ditambah langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab kemanusiaan.

"Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan dan kesediaan kami untuk turut serta membantu masalah kemanusiaan di tingkat internasional," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini