Sering Merasa Gundah, Simak 5 Cara Alami Obati Gangguan Kecemasan Tanpa Obat-obatan

Ada juga obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan obat penenang, yang bekerja untuk menyeimbangkan otak secara kimia untuk mencegah kecemasan.

Eliza Gusmeri
Selasa, 11 Oktober 2022 | 17:30 WIB
Sering Merasa Gundah, Simak 5 Cara Alami Obati Gangguan Kecemasan Tanpa Obat-obatan
Cara atasi gangguan kecemasan [healthline]

SuaraBatam.id - Kecemasan dapat diobati dengan berbagai cara. Salah satu pilihan pengobatan yang umum dilakukan adalah terapi perilaku kognitif (CBT) yang membantu untuk mengatasi kecemasan ketika itu terjadi.

Ada juga obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan obat penenang, yang bekerja untuk menyeimbangkan otak secara kimia untuk mencegah kecemasan.

Namun, jika ingin menempuh rute yang lebih alami, ada cara kecil dan besar yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi kecemasan.

Kamu dapat melakukan penyesuaian terhadap kebiasaan, seperti olahraga, tidur, dan diet. Kamu juga dapat mencoba sesuatu yang benar-benar baru, seperti aromaterapi atau meditasi. Apa pun tuntutan gaya hidupmu, pasti ada cara alami untuk membantu mengurangi kecemasan bagi semua orang.

1. Tetap aktif

Olahraga teratur bukan hanya tentang kesehatan fisik tetapi juga bisa sangat membantu kesehatan mentalmu.

Sebuah studi 2013 menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan yang melaporkan aktivitas fisik tingkat tinggi lebih terlindungi dari gejala kecemasan yang berkembang.

Alasannya, olahraga dapat mengalihkan perhatianmu dari sesuatu yang membuatmu cemas.

Menurut American Psychological Association (APA), olahraga teratur menyebabkan peningkatan konsentrasi dan kemauan, yang dapat membantu gejala kecemasan tertentu.

Tetapi jika ingin memulai dengan sesuatu dengan dampak yang sedikit lebih rendah, olahraga, seperti Pilates dan yoga, juga bisa bermanfaat bagi kesehatan mentalmu.

2. Hindari alkohol

Minum alkohol mungkin akan menghilangkan efeknya pada awalnya, karena ini adalah obat penenang alami. Namun, penelitian menunjukkan ada hubungan antara kecemasan dan konsumsi alkohol, dengan gangguan kecemasan dan gangguan penggunaan alkohol (AUD) yang terjadi bersamaan.

Sebuah tinjauan tahun 2017 yang melihat 63 penelitian berbeda menunjukkan bahwa asupan alkohol dapat meningkatkan kecemasan dan depresi.

Minum berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter, yang bertanggung jawab untuk kesehatan mental yang positif. Gangguan ini menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan gejala kecemasan tertentu.

Kecemasan sementara dapat meningkat pada ketenangan awal tetapi dapat membaik dalam jangka panjang.

Alkohol juga telah terbukti mengganggu kemampuan alami tubuhmu untuk tidur padahal tidur malam yang nyenyak sangat membantu saat memerangi kecemasan.

3. Pertimbangkan untuk berhenti merokok

Perokok sering mengambil sebatang rokok selama masa-masa stres. Namun, seperti minum alkohol, mengisap rokok saat stres adalah solusi cepat yang dapat memperburuk kecemasan dari waktu ke waktu.

Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin dini kamu mulai merokok dalam hidup, semakin tinggi risiko terkena gangguan kecemasan di kemudian hari.

Penelitian juga menunjukkan nikotin dan bahan kimia lain dalam asap rokok mengubah jalur di otak yang terkait dengan kecemasan.

Jika ingin berhenti, ada banyak cara berbeda untuk memulai. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk menemukan pengganti rokok yang aman, seperti tusuk gigi.

4. Batasi asupan kafein

Jika kamu memiliki kecemasan kronis, kafein bukanlah temanmu Kafein dapat menyebabkan kegugupan dan kegelisahan, keduanya tidak baik jika kamu cemas.

Penelitian telah menunjukkan kafein dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan. Ini juga dapat menyebabkan serangan panik pada orang dengan gangguan panik. Pada beberapa orang, menghilangkan kafein dapat secara signifikan meningkatkan gejala kecemasan.

Mirip dengan alkohol, kafein dan kecemasan sering dikaitkan, karena kemampuan kafein untuk mengubah kimia otak.

5. Prioritaskan tidur nyenyak di malam hari

Tidur telah terbukti berkali-kali menjadi bagian penting dari kesehatan mental yang baik.

Meskipun survei tahun 2012 menemukan bahwa hampir sepertiga orang dewasa tidur kurang dari 6 jam setiap malam, CDC merekomendasikan agar orang dewasa tidur 7 hingga 9 jam setiap hari.

Kamu dapat menjadikan tidur sebagai prioritas dengan
hanya tidur di malam hari ketika lelah, tidak membaca atau menonton televisi di tempat tidur, tidak menggunakan ponsel, tablet, atau komputer di tempat tidur, tidak berguling-guling di tempat tidur atau pergi ke kamar lain jika tidak bisa tidur.

Penting juga menghindari kafein, makan besar, dan nikotin sebelum tidur dan menjaga kamarmu gelap dan sejuk.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini