Media yang cenderung membuat konten untuk menarik penonton sebanyaknya tanpa memperhatikan nilai dan kualitas, dan sebagainya.
Rosi pun membela media juga berusaha mati-matian untuk memberikan konten yang berkualitas kepada masyarakat di tengah situasi sulit yang serba digital saat ini.
“We tried our best, kita tuh berusaha sedemikian rupa untuk membuat good journalism. Tapi ketika seorang Deddy Corbuzier punya podcast dengan belasan juta (subscribers) trus kemudian mengkampanyekan ‘masih nonton TV?’, gue tuh nanya gini ‘Ded, kami tuh salah apa ya sama lo?’,” ujar Rosi.
“Gue kecewa ama lo karena lo sering sekali menghina, mem-bully media mainstream. Padahal di dalamnya ada tentang journalism, dan sebagainya yang menurut gue itu masih kita perlukan,” sambungnya.
Baca Juga:Rumahnya Didatangi Polisi, Nikita Mirzani Minta Deddy Corbuzier Tanggung Jawab
Namun, Rosiana Silalahi pun tak menyangkal bahwa media juga perlu untuk dikritik.
Dalam podcast yang mengungkap keresahan dua publik figur soal industri media di Indonesia tersebut, Rosiana Silalahi dan Deddy Corbuzier sepakat untuk membentuk komunitas yang bisa menjadi wadah bagi para pelaku industri untuk bisa mengatasi keresahan tersebut.
“Let’s work together, side by side, untuk menjadikan Indonesia itu lebih pintar,” ujar Rosi.
- 1
- 2