Berkah Penjual Bunga, Warga Tanjungpinang Membludak Ziarah ke Makam di Batu 7 Jelang Ramadhan

Ziarah ke makam keluarga menjadi salah satu tradisi masyarakat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 01 April 2022 | 21:00 WIB
Berkah Penjual Bunga, Warga Tanjungpinang Membludak Ziarah ke Makam di Batu 7 Jelang Ramadhan
Ribuan masyarakat Kota Tanjungpinang menziarahi makam keluarganya, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pusara Abadi Batu 7, Jalan Peralatan, Kota Tanjungpinang, Jumat (1/4/2022) sore. (suara.com/rico barino)

SuaraBatam.id - Ziarah ke makam keluarga menjadi salah satu tradisi masyarakat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Terlihat pada Jumat (1/4/2022) sore, di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) dipenuhi warga yang berziarah. Selain berziarah dan memanjatkan doa, biasanya peziarah juga menaburkan bunga dan membersihkan makam keluarganya agar terawat.

Keramaian terlihat di Jalan Peralatan, Kilometer 7, tepatnya jalan masuk ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pusara Abadi Batu 7, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

"Saya dan keluarga besar sudah menjadi tradisi menyambut bulan puasa dan lebaran, selalu mengunjungi makam keluarga untuk berziarah," ujar salah seorang peziarah Rahmat, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pusara Abadi Batu 7, Jalan Peralatan, Kota Tanjungpinang.

Baca Juga:Selama Ramadhan, Tempat Karaoke di Jakarta Boleh Buka hingga Pukul 21.00 WIB

Dikatakan Rahmat, dirinya bersama istri dan adik-adiknya selain memanjatkan doa, ia juga membersihkan makam keluarga seperti mencabuti rumput di sekitar makam.

"Dalam meyambut bulan suci Ramdhan, kami berdoa agar diberikan kesehatan dan kelancaran untuk menunaikan ibadah puasa," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Roby, di TPU Angrek Merah Tanjugpinang, keluarga besarnya ziarah makam orangtua. Dikatakan Roby, menyambut Ramadhan sudah menjadi tradisi berziarah ke makam keluarga.

"Sejak saya kecil, saya sama adik-adik dan kakak sering ziarah jelang puasa kesini dibawa ayah saya semasa masih hidup ke makan kakek dan nenek saya. Tradisi ini terus dilakukan, karena keluarga besar kami kuburannya disini," ujar Roby.

Dalam ziarah ke makam tersebut, dikatakan Roby, selain membaca surat Yasin, membersihkan makam, menabur bunga, dirinya juga membayar iuran pertahun kebersihan kepada pengelola TPU tersebut.

Baca Juga:Aturan Operasional Karaoke di Jakarta Selama Ramadhan 2022

"Kami berharap, dengan berziarah ini dan mendoakan keluarga yang telah tiada akan mendapatkan ridha Allah SWT, karena sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan yang penuh hikmah dan ampunan," pungkasnya.

Berkah Bagi Penjual Bunga Kuburan

Salah seorang pengelola TPU Angrek Merah, Bambang mengatakan ramainya penziarah ini mulai terlihat dari tiga hari belakangan ini. Ia juga menyampaikan sudah biasa terjadi terutama menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

"Jumlah peziarah mulai ramai hari Selasa (29/3) kemarin. Tapi hari ini lebih ramai lagi. Peziarah datang pada pagi maupun sore hari, tapi kalau pagi tidak terlalu ramai," katanya.

Menurutnya, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2022 ini penziarah kembali meningkat, seperti sebelum pandemi Covid-19.

"Tahun ini lebih ramai lagi, mungkin dua tahun lalu itu pandemi Covid-19. Dan tahun ini situasi pandemi sudah tidak terlalu parah lagi, jadinya masyarakat ramai yang ziarah," ujarnya kembali.

Sementara itu, kondisi ini dimanfaatkan oleh warga sekitar tempat pemakaman untuk meraih keuntungan dengan berjualan bunga di depan gerbang tempat pemakaman.

Salah satu penjual bunga, Emi, di TPU Pusara Abadi Batu 7, menyampaikan kondisi ini sudah biasa terjadi tiap tahunnya. Bunga yang dijual dirinya dan warga lainnya, untuk ditaburkan di atas makam para penziarah.

"Kami menjual perkantong Rp 5 ribu. Tentu penjualan lebih ramai di musim ini, dari pada hari-hari biasanya," katanya.

Selain bunga, Emi dan pedagang lainnya juga menjual air botolan untuk menyiram makam. Selain itu, juga menjual kain putih untuk menutup pucuk batu nisan dengan harga Rp 20 ribu.

"Keuntungan pada musim seperti ini, bisa mencapai ratusan ribu rupiah perhari. Tentu jelang Ramadhan dan lebaran merupakan berkah bagi penjual bunga disini," tutupnya.

Kontributor : Rico Barino

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini