Berkah Bagi Penjual Bunga Kuburan
Salah seorang pengelola TPU Angrek Merah, Bambang mengatakan ramainya penziarah ini mulai terlihat dari tiga hari belakangan ini. Ia juga menyampaikan sudah biasa terjadi terutama menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.
"Jumlah peziarah mulai ramai hari Selasa (29/3) kemarin. Tapi hari ini lebih ramai lagi. Peziarah datang pada pagi maupun sore hari, tapi kalau pagi tidak terlalu ramai," katanya.
Menurutnya, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2022 ini penziarah kembali meningkat, seperti sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga:Selama Ramadhan, Tempat Karaoke di Jakarta Boleh Buka hingga Pukul 21.00 WIB
"Tahun ini lebih ramai lagi, mungkin dua tahun lalu itu pandemi Covid-19. Dan tahun ini situasi pandemi sudah tidak terlalu parah lagi, jadinya masyarakat ramai yang ziarah," ujarnya kembali.
Sementara itu, kondisi ini dimanfaatkan oleh warga sekitar tempat pemakaman untuk meraih keuntungan dengan berjualan bunga di depan gerbang tempat pemakaman.
Salah satu penjual bunga, Emi, di TPU Pusara Abadi Batu 7, menyampaikan kondisi ini sudah biasa terjadi tiap tahunnya. Bunga yang dijual dirinya dan warga lainnya, untuk ditaburkan di atas makam para penziarah.
"Kami menjual perkantong Rp 5 ribu. Tentu penjualan lebih ramai di musim ini, dari pada hari-hari biasanya," katanya.
Selain bunga, Emi dan pedagang lainnya juga menjual air botolan untuk menyiram makam. Selain itu, juga menjual kain putih untuk menutup pucuk batu nisan dengan harga Rp 20 ribu.
Baca Juga:Aturan Operasional Karaoke di Jakarta Selama Ramadhan 2022
"Keuntungan pada musim seperti ini, bisa mencapai ratusan ribu rupiah perhari. Tentu jelang Ramadhan dan lebaran merupakan berkah bagi penjual bunga disini," tutupnya.