Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang Raden Nur Cahyo Nugroho mengatakan menanam kelapa merupakan investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan, karena dari bunga, buah, daun bahkan batang kelapa semua memiliki nilai jual.
Pasar produk olahan kelapa di luar negeri sangat terbuka. Tidak hanya olahan daging kelapanya saja, melainkan olahan sabut kelapa pun diminati pasar di luar negeri.
Saat ini di kawasan industri di Pulau Bintan, sedang dibangun pengolahan sabut kelapa yang pasarnya berorientasi ekspor.
Bila semua telah berjalan, ini akan menjadi sistem pengolahan kelapa yang terintegrasi dalam satu lokasi.
Baca Juga:Info Penting! Air Kelapa Punya Khasiat Jaga Kesehatan di Tengah Lonjakan Varian Omicron
"Sehingga kelapa dari kebun yang telah teregister organik, bisa langsung masuk pabrik tanpa harus dikupas terlebih dahulu," kata Raden.
Karantina Pertanian Tanjungpinang terus berperan aktif dalam mendorong suksesnya program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dengan memberi pelayanan antar kirim sertifikat ekspor (AKTIF Ekspor), sehingga dengan pelayanan ini pengguna jasa hanya mengirimkan PPK online.
Sertifikat akan diantar ke tempat pengguna jasa setelah serangkaian pemeriksaan sertifikasi dilalui dan pembayaran PNBP diselesaikan via e-billing.
Usaha di bidang pertanian sangat menjanjikan dan terbukti mampu menjadi penopang perekonomian Indonesia di tengah pandemi, karena kebutuhan pangan itu tidak dapat dielakkan di situasi apa pun.
Usaha di bidang pertanian bisa dari budidaya tanaman, pengolahan dan pengepakan bahkan transportasi.
Baca Juga:Manfaat Air Kelapa untuk Sistem Imun Tubuh
Para petani juga tidak harus berjibaku dengan lumpur, sebab menjadi trader komoditas pertanian pun suatu peluang yang sangat bagus. (antara0