Arab Saudi Perketat Protokol Kesehatan di Masjidil Haram, Setelah 700 Kasus Covid-19

Sebelumnya, kasus baru Covid-19 di Kerajaan Arab Saudi setiap hari berfluktuasi di sekitar angka 50. Namun, baru-baru ini angkanya meningkat tajam di atas 500-an.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 31 Desember 2021 | 20:14 WIB
Arab Saudi Perketat Protokol Kesehatan di Masjidil Haram, Setelah 700 Kasus Covid-19
Masjidil Haram (Instagram)

SuaraBatam.id - Angka Covid-19 di Arab Saudi meningkat. Perhari negara itu mengumumkan 700 kasus terinfeksi.

Sebelumnya, kasus baru Covid-19 di Kerajaan Arab Saudi setiap hari berfluktuasi di sekitar angka 50. Namun, baru-baru ini angkanya meningkat tajam di atas 500-an.

Melihat meningkatnya kasus Covid-19 di kerajaan, otoritas setempat memutuskan untuk kembali melakukan pengetatan protokol kesehatan dan pencegahan penularan virus tersebut.

Sebuah sumber di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, kerajaan akan memperkuat pemakaian masker di tempat-tempat umum, termasuk acara-acara di luar ruangan.

Baca Juga:Hujan di Batam Awet, Sejumlah Jalan dan Perumahan Banjir

Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci juga mengumumkan penggunaan masker dan menjaga jarak fisik wajib dipatuhi jamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Aturan tersebut mulai berlaku pukul 7:00, Kamis (30/12) kemarin.

Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan mengatakan mereka memutuskan untuk menerapkan kembali langkah-langkah jarak fisik di antara jamaah tidak hanya saat shalat, tapi juga saat melakukan tawaf (berputar di sekitar Ka'bah).

Dilansir dari wartaekonomi, Jumat (31/12), menurut keterangan Kementerian Kesehatan, satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat komplikasi akibat virus tersebut selama 24 jam terakhir.

Penambahan ini menjadikan jumlah total infeksi yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 555.417 orang, sementara kematian yang disebabkan infeksi virus ini menjadi 8.875 kasus. Di antara kasus aktif yang ada, 49 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Masih menurut kementerian, total 226 orang dilaporlan pulih selama 24 jam terakhir. Hal ini meningkatkan jumlah total orang yang bebas dari virus mematikan itu menjadi 541.614.

Baca Juga:Batam Predikat Terbaik Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini