SuaraBatam.id - Kehadiaran Presiden Jokowi di pernikahan youtuber Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah masih menjadi salah satu penyebab kritikan keras berbagai pihak terhadap pemerintah.
Tidak hanya dinilai kurang penting, kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu disebut-sebut menyalahi aturan terkait larangan berkerumun.
Bahkan, tak hanya hadir, agenda Presiden hadir di pernikahan yang belakangan viral itu juga diunggah di website dan akun media sosial resmi Kementerian Sekretariat Negara (Mensesneg).
Langkah ini lantas disorot sejumlah pihak lantaran dinilai tidak ada kepentingannya terhadap negara.
Baca Juga:Dokter Tirta Kecewa Akun Setneg Unggah Kehadiran Jokowi: Kasihan Atta
Kritikan tidak hanya hadir dari dalam negeri, Akademisi di Nanyang Technological University atau NTU Singapura, Profesor Sulfikar Amir juga menyoroti kehadiran presiden di acara tersebut.
Menurutnya, acara itersebut sangat tidak penting dan tidak berhubungan dengan kepentingan negara. Sehingga menurutnya, dibanding hadir di pernikahan Atta-Aurel, akan lebih baik jika Jokowi mengurus hal lain yang lebih penting.
“Urusan genting, negara lepas tangan. Urusan enggak genting, negara turun tangan,” tulis Prof Sulfikar melalui akun media sosial pribadinya.
Presiden Joko Widodo hadir di pesta pernikahan Atta-Aurel ditemani sang istri Iriana Joko Widodo dan Menhan Prabowo Subianto. Jokowi hadir sebagai saksi dalam acara tersebut.
Cuitan guru besar tersebut lantas mendapatkan tanggapan dari warganet. Kebanyakan dari mereka satu suara dengan Prof Sulfikar .
Baca Juga:Sindir Jokowi di Nikahan Atta-Aurel, Tengku Zul Singgung Anies Baswedan
“Bahkan Setneg sendiri enggak bisa bedain, mana yang berfaedah dan mana yang unfaaedah,” tulis salah satu warganet, melansir Hops.id (jaringan Suara.com).
“Ini acara berasa penting sekali ya, sampai presiden dan (mantan) calon presiden ikutan hadir. Atta emang top,” tulis lainnya.
“Ada kasus di NTT (Nusa Tenggara Timur), negara cuma diem, giliran pernikahan (Atta-Aurel) negara malah turun tangan,” ujar netizen lainnya.