Wussshhh! Atap Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang Hancur Disapu Angin

Atap yang terbuat dari seng, plafon dan talang air pada lorong pelabuhan berhamburan ke laut, namun tidak ada korban jiwa.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 16 September 2020 | 15:38 WIB
Wussshhh! Atap Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang Hancur Disapu Angin
Atap, plafon dan talang air Pelabuhan internasional Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (16/9/2020) hancur disapu angin kencang. (Antara)

SuaraBatam.id - Atap, plafon dan talang air Pelabuhan internasional Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (16/9/2020) hancur disapu angin kencang.

Asisten Manajer Pelayanan Pelabuhan SBP Tanjungpinang Raja Junjungan Nasution mengatakan pihaknya belum dapat memastikan nilai kerugian yang disebabkan angin kencang tersebut.

Atap yang terbuat dari seng, plafon dan talang air pada lorong pelabuhan berhamburan ke laut, namun tidak ada korban jiwa.

"Peristiwa itu tadi subuh. Kami masih menunggu tim audit menghitung nilai kerugian," ujarnya, Rabu siang.

Baca Juga:Cuan PT Pelindo Anjlok di Tanjung Pinang karena Pandemi COVID-19

Raja mengatakan Pelabuhan SBP sejak 28 Maret 2020 tidak berfungsi akibat pandemi COVID-19.

Aktivitas di pelabuhan dihentikan karena Singapura dan Malaysia melakukan karantina wilayah.

"Beruntung pelabuhan itu tidak dioperasikan," ucapnya.

Berdasarkan pantauan, lorong menuju pelabuhan mengalami kerusakan berat. Atas dan plafon yang terlepas dari tiang penyangga mengapung hingga terlihat jelas dari Pelabuhan Kuning, yang berada di sebelah Pelabuhan SBP Tanjungpinang.

Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kota Batam dan provinsi Kepulauan Riau pada Rabu (16/9/2020) dini hari tadi. Fenomena alam ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur, salah satunya di RSKI Galang.

Baca Juga:Detik-detik RS COVID-19 Pulau Galang Diterjang Angin Kencang

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Hang Nadim Batam menyampaikan, angin kencang yang terjadi sekitar pukul 01.35 WIB dini hari tadi terjadi di berbagai kecamatan.

Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Batam Suratman mengatakan, angin kencang tersebut disebabkan pembentukan awan cumulonimbus (CB) yang mengakibatkan tekanan udara rendah.

"Udara akan tertarik dari tekanan tinggi ke tekanan rendah maka timbulah angin kencang beserta hujan," ujar Suratman kepada Batamnews (jaringan Suara.com), Rabu pagi.

Ia juga menambahkan, hujan intensitas sedang dan lebat yang disertai angin kencang ini sebagai cuaca ekstrem dan terjadi hampir di seluruh wilayah Batam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini