Namun pada kesempatan itu, HS diduga kabur dan tidak ikut dievakuasi beserta 23 orang lainnya.
Oleh karena itu, pada Senin (24/8) petugas menjemput HS beserta anak perempuannya saat berada di salah satu klinik swasta di Batam.
"Mereka berdua ke klinik untuk melakukan pemeriksaan rapid test," tambah Didi.
Lebih lanjut, Didi menjelaskan upaya penjemputan paksa ini bertujuan untuk melindungi masyarakat Batam agar tidak tertular Covid-19.
Baca Juga:Kepala Madrasah di Gorontalo Pacari Siswi Hingga Ajak Hubungan Suami Istri
Terlebih, HS maupun anak perempuannya merupakan kontak erat pasien Covid-19.
"Saat ini mereka sudah berada di RSKI Galang, beserta anak HS yang paling kecil sudah disana juga," ungkap Didi.