- Menu MBG dibuat untuk memenuhi kebutuhan gizi harian siswa.
- Ahli Gizi mengacu pada standar Angka Kecukupan Gizi yang tepat.
- Protein hewani jadi prioritas sebagai langkah peningkatan kecerdasan.
SuaraBatam.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diklaim telah dirancang lebih terukur dengan mengacu pada standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Ahli Gizi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru, Nasiratul Diniyah menyatakan setiap menunya memiliki tujuan, agar kebutuhan nutrisi harian siswa terpenuhi dengan proporsi yang tepat.
"Angka Kecukupan Gizi dan Pedoman Gizi Seimbang yang dianjurkan khusus untuk kelompok Anak Sekolah usia 6 hingga 18 tahun di Indonesia sesuai berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 Tahun 2019," katanya beberapa waktu lalu.
Nasiratul menyatakan bahwa standar menu MBG disusun untuk mencukupi sebagian kebutuhan energi harian anak. Oleh sebab itu, AKG dibagi berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin.
Dia menjelaskan, standar menu MBG dirancang untuk memenuhi 30-35 persen dari total Angka Kecukupan Gizi harian siswa, guna menopang energi belajar serta tumbuh kembang fisik.
"Komposisi piring makan siswa dibagi menjadi 35 persen makanan pokok, 35 persen sayuran, 15 persen lauk pauk, dan 15 persen buah-buahan," sebut Nasiratul.
Menurutnya, pengaturan porsi tersebut tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga demi memastikan variasi nutrisi yang lengkap.
Untuk siswa SD, kebutuhan energi yang diterima melalui menu MBG berada pada kisaran 300-500 kkal. Sementara itu, untuk siswa SMP dan SMA, kebutuhan energinya lebih tinggi sehingga porsi ditingkatkan.
"Untuk siswa SD, target energi ditetapkan sebesar 300-500 kkal dengan porsi nasi sekitar 100 hingga 150 gram. Sedangkan, siswa SMP dan SMA, porsi ditingkatkan dengan target energi mencapai 600 kkal," terang Nasiratul.
Dalam penyajian lauk pauk, protein hewani menjadi komponen utama. Ia menegaskan bahwa hal ini bertujuan mendukung perkembangan otak dan kecerdasan anak.
"Protein hewani menjadi prioritas utama dalam komponen lauk pauk sebagai langkah peningkatan kecerdasan. Menu wajib menyertakan daging ayam, sapi, ikan, atau telur, didampingi lauk nabati seperti tempe atau tahu," tegasnya.
Penyajian buah-buahan segar juga wajib disertakan dalam setiap menu guna melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral, buah segar membantu menjaga daya tahan tubuh siswa.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Menu MBG Dirancang Sesuai Angka Kecukupan Gizi Harian Siswa
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan SPPG Daftar SLHS: Tak Lengkap, Saya Suspend!
-
Nanik: Kepala Daerah Jadi Conductor dan Arranger Program MBG
-
Prediksi Jumlah Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam selama Nataru
-
Wakil Kepala BGN Wanti-wanti Dapur MBG yang Tak Sesuai Standar