
SuaraBatam.id - Masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Kota Batam, kini tengah menghadapi krisis pasokan santan kelapa yang sudah berlangsung sejak awal Maret 2025.
Tak hanya kelangkaan, harga jual santan kelapa juga meroket drastis, memicu kekhawatiran di kalangan konsumen dan pelaku usaha, terutama yang membutuhkan santan kelapa dalam jumlah besar.
Krisis Kelapa di Tengah Ramadan
Krisis ini terjadi di tengah bulan Ramadan, ketika permintaan akan santan kelapa biasanya meningkat tajam.
Harga kelapa yang sebelumnya berkisar pada Rp23 ribu per kilogram kini melonjak menjadi Rp46 ribu per kilogram.
Lonjakan harga ini tentu berdampak besar bagi masyarakat yang menggunakan santan sebagai bahan utama dalam berbagai hidangan khas Ramadhan.
Salah seorang penjual kelapa di Pasar Jodoh, Batam, menyebutkan bahwa pasokan kelapa dari petani lokal semakin berkurang, sementara permintaan terus meningkat.
"Biasanya kami dapat pasokan rutin dari daerah-daerah di Kepri, tapi sekarang jumlahnya jauh lebih sedikit," ujar Yanto, pedagang kelapa di pasar tersebut.
Pembatasan Ekspor dan Upaya Pemerintah
Baca Juga: GEGER! Kantor BP Batam Digeledah Polda Kepri, Ada Apa dengan Proyek Revitalisasi Pelabuhan?
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mengambil langkah tegas dengan membatasi ekspor kelapa ke luar negeri.
Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan yang melanda pasar lokal.
Melansir Antara, Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris, menegaskan bahwa produksi kelapa di Kepri seharusnya lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Untuk mengatasi kelangkaan kelapa, kami membatasi ekspor. Jangan sampai kelapa dari Kepri ini dijual ke luar, sementara kebutuhan dalam negeri belum tercukupi," kata Nyanyang Haris saat diwawancarai di Batam, Rabu (19/3/2025).
Menurut Nyanyang, produksi kelapa di Kepri memang memiliki daya tarik di pasar internasional.
Bahkan dengan harga yang meningkat tajam dari sebelumnya Rp2.000–Rp3.000 per butir menjadi sekitar Rp7.000 per butir, permintaan dari luar negeri tetap tinggi.
Berita Terkait
-
GEGER! Kantor BP Batam Digeledah Polda Kepri, Ada Apa dengan Proyek Revitalisasi Pelabuhan?
-
Kepri Siaga, Gelombang Tinggi dan Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Ini
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Dipasangkan Gerindra dengan Nyanyang Haris di Pilkada Kepri, Ini Tanggapan Ansar Ahmad
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Profil Bupati Pati Sudewo yang Menaikkan Pajak 250 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru Agustus 2025
-
Era Tantiem Bancakan Komisaris BUMN Berakhir Pada Surat Edaran Danantara?
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaru Agustus 2025
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
Terkini
-
Rekening Pasif Diblokir PPATK, Ini Respons Resmi BRI
-
KUR BRI Angkat Usaha Pakan Ternak Ponorogo ke Level Lebih Tinggi
-
BRI Tingkatkan Penyaluran KPR Subsidi, FLPP Jadi Andalan Program 3 Juta Rumah
-
Ajukan BRI Easy Card via Online, Nikmati E-Voucher Spesial Senilai Rp100 Ribu
-
Warga Batam Siap-siap! Listrik Padam 23-25 Juli 2025, Cek Wilayahmu