SuaraBatam.id - Bandara Letung di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, bukan sekadar fasilitas transportasi, melainkan simbol kehadiran pemerintah dalam mendukung daerah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).
"Bandara Letung merupakan satu dari sekian Bandara yang dibangun sebagai wujud kehadiran pemerintah di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan atau 3TP," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu dalam keterangan di Jakarta, Minggu, dilansir dari Antara.
Diresmikan pada tahun 2019 oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bandara ini memainkan peran penting dalam mendorong perekonomian lokal dan mempermudah mobilitas penduduk serta wisatawan.
Andy Hendra Suryaka, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Letung, menyoroti dampak signifikan bandara ini dalam meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Keberadaan bandara membuat wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kini lebih mudah diakses, baik oleh wisatawan domestik maupun internasional.
Hal ini berdampak pada lonjakan jumlah kunjungan wisata dan peningkatan pendapatan daerah, terutama dengan keindahan alam Kepulauan Anambas yang kini lebih terbuka bagi pengunjung.
Tidak hanya dalam sektor pariwisata, bandara ini juga menjadi katalisator bagi perkembangan sektor-sektor lain seperti perhotelan, transportasi, dan kuliner. Peningkatan aktivitas ekonomi membuka peluang kerja baru bagi masyarakat setempat, serta memberi dampak positif bagi usaha kecil dan menengah di daerah tersebut.
Selain ekonomi, Bandara Letung juga memberikan dampak sosial yang besar. Konektivitas yang lebih baik memudahkan distribusi barang dan jasa, meningkatkan akses masyarakat Anambas terhadap layanan dan produk dari wilayah lain. Ini juga memperkuat ikatan sosial dan memperluas jaringan ekonomi di antara penduduk.
Di sisi kesehatan, kehadiran bandara mempermudah evakuasi medis, memungkinkan pasien dengan kondisi darurat untuk segera mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap di kota-kota besar. Hal ini sangat penting dalam situasi darurat, di mana akses cepat dapat menyelamatkan nyawa.
Baca Juga: Nasib 5 Nelayan Batam Terombang-ambing 5 Hari di Laut, Bertahan Hidup dengan Air Hujan
Berita Terkait
-
Curiga Kasus Situs Asing Obral Pulau, Menteri Nurson Ogah Buka-bukaan di DPR, Apa Alasannya?
-
Isu Pulau Anambas Dijual di Situs Online, Pemkab: Ada Transaksi Bidang Tanah dan Legal
-
Cek Fakta: Heboh Dua Pulau di Anambas Kepulauan Riau Dijual Via Situs Asing
-
Kisah Inspiratif Sekolah di Anambas Raih Adiwiyata, Lahan yang Gersang Kini Jadi Asri
-
Bersih-bersih Internal, Polres Anambas Razia HP Anggota Cegah Judi Online
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar