SuaraBatam.id - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun tangan untuk mencegah praktik persekongkolan biaya pelayaran dan pelabuhan di Batam, Kepulauan Riau. Hal ini ditegaskan oleh Ketua KPPU, M. Fanshurullah Asa, dalam pertemuan dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) pada 28 Juni 2024.
"Kami meminta jangan ada persekongkolan biaya pelayaran dan pelabuhan di Batam," kata Ketua KPPU M Fanshurullah Asa dalam keterangan di Jakarta, Sabtu. Fanshurullah menyampaikan hal itu kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) saat pertemuan dengan Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam Dendi Gustinandar pada Jumat (28/6), di Pelabuhan Ferry International Batam Centre.
KPPU melakukan peninjauan langsung ke Pelabuhan Ferry International Batam Centre dan bertemu dengan Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar.
Dalam kunjungannya, KPPU menekankan pentingnya menjaga persaingan usaha yang sehat di sektor pelayaran dan pelabuhan, khususnya terkait dengan penetapan harga tiket feri dan proses tender pembangunan pelabuhan baru.
Baca Juga: Modus Baru Penggelapan Mobil di Batam: Tawarkan Take Over, Bawa Kabur Puluhan Unit!
Penyelidikan Kenaikan Harga Tiket Feri dan Dugaan Persekongkolan Tender
KPPU saat ini tengah menyelidiki kenaikan harga tiket feri dari Batam ke Singapura dan sebaliknya yang dilakukan secara bersama-sama oleh empat perusahaan operator kapal feri.
Selain itu, KPPU juga menerima laporan masyarakat terkait dugaan persekongkolan dalam tender pembangunan pelabuhan baru di Batam dengan nilai investasi Rp3,4 triliun.
"Dengan dilakukannya peninjauan langsung pada lokasi rencana pembangunan pelabuhan, KPPU turut mengadvokasi BP Batam terkait proses tender yang sesuai dengan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat," kata Fanshurullah
Baca Juga: Tim SAR Cari Jasad Pria di Jembatan Barelang, Sempat Bermain Ponsel Sebelum Akhiri Hidup
Berita Terkait
-
Kata Kapolda Kepri Soal Ibu Rantai dan Siksa Anak Sendiri di Batam
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Kasus Unik di Pengadilan Singapura, Seorang Laki-laki Menyerang Saudara Perempuannya Karena Masalah Kebersihan
-
Orang Tua Kaya Raya, Cerita Raline Shah Pernah Hidup Susah Jadi Asisten Klinik di Singapura
-
Menaksir Biaya Sekolah Cannavaro Adrevi Anak Eko Patrio di Singapura, Cuma Secuil dari Harta Sang Ayah?
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra