Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 28 Mei 2024 | 11:06 WIB
Ulat bulu di Pelambung, Desa Pongkar [batamnews]

SuaraBatam.id - Hama ulat bulu masih menyerang tanaman di Pelambung, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.

Untuk mengatasinya, BPBD Kabupaten Karimun menggunakan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprotkan obat pembunuh ulat bulu.

Serangan ulat bulu api ini telah merusak daun-daun pohon kelapa dan mulai merambah ke pemukiman warga, menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan.

Pemerintah Desa Pongkar bersama dinas kesehatan, Dinas Pertanian, dan Damkar BPBD Karimun bekerja sama melakukan penyemprotan insektisida untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga: Warga Pelambung Karimun Resah: Serangan 'Ulat Api' Ancam Pemukiman

Penyuluh pertanian Desa Pongkar, Mardi, menjelaskan bahwa penyemprotan dilakukan dengan mobil pemadam kebakaran di tiga RT yang terdampak.

"Hingga saat ini, ada tiga RT yang terkena dampaknya, jadi penyemprotan kita lakukan secara merata," kata Mardi pada Senin, 27 Mei 2024.

Mardi menjelaskan bahwa ulat bulu api biasanya muncul karena lingkungan yang kotor dan banyak semak, serta adanya binatang seperti burung dan kelelawar.

Serangan pertama akan merusak daun, dan jika berlanjut, akan mempengaruhi buah. Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya terjadi, namun kali ini lebih luas penyebarannya.

Cairan insektisida yang disemprotkan membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk residunya menghilang.

Baca Juga: Puting Beliung Mengamuk di Karimun, Puluhan Rumah Rusak, Satu Orang Terluka

"Untuk manusia, tanaman, dan binatang lain selain serangga tidak berpengaruh. Tapi kita tetap waspada. Yang kita khawatirkan adalah anak-anak yang mungkin berlari-lari saat disemprot," jelas Mardi.

Sekretaris Desa Pongkar, Murhalim, meminta warga untuk mengungsi sementara waktu.

"Sebagian warga mengungsi ke Kantor Koramil 04/Tebing, dan sebagian lainnya ke Pantai Ketam. Kami minta masyarakat mengungsi sementara," katanya.

Murhalim menambahkan bahwa hama ulat api mulai terlihat pada bulan Maret lalu. Penanganan awal dengan pengasapan telah dilakukan, namun belum berhasil sepenuhnya.

"Upaya awal sudah dilakukan dengan pengasapan, mungkin belum maksimal sehingga kembali berjangkit," ujarnya.

Load More