Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Senin, 29 April 2024 | 15:33 WIB
Ilustrasi. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Lebih dari 100 restoran KFC di Malaysia terpaksa tutup sementara akibat diboikot masyarakat pro-Palestina di negara itu. Boikot terhadap KFC dimulai pada Oktober 2023, dipicu oleh serangan Israel di Gaza.

Melansir Asiaone, meskipun KFC tidak termasuk dalam daftar resmi target boikot Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Malaysia, banyak konsumen mengaitkan restoran cepat saji Amerika dengan Israel, sehingga turut menjadi sasaran boikot.

KFC sendiri berusaha meredakan ketegangan dengan menekankan kepemilikan lokalnya oleh Johor Corporation, sebuah perusahaan milik pemerintah negara bagian Johor.

Upaya ini termasuk memasang spanduk di papan menu dan membagikan brosur yang menjelaskan kepemilikan lokal tersebut.

salah satu gerai makanan cepat saji di kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa (23/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Baca juga:

Picu Kontroversi, Sekelompok Remaja Putri Singapura Pesta Liar dengan Pria Dewasa di Resort

Jelajah Jejak Sejarah Lingga di Museum Linggam Cahaya

Meskipun demikian, boikot KFC terus berlanjut di negara itu. Penutupan terkonsentrasi di negara bagian Kelantan, di mana 21 dari 26 gerai KFC tutup.

Di Johor, 15 dari 75 gerai juga mengalami penutupan sementara. Di Selangor, 11 gerai ditutup, dengan 10 di antaranya berada di Shah Alam yang mayoritas penduduknya beragama Melayu.

Secara keseluruhan, lebih dari 100 dari 600 restoran KFC di Malaysia telah tutup akibat boikot ini.

QSR Brands, selaku pemilik waralaba KFC di Malaysia menyatakan bahwa mereka sedang memantau situasi dan akan membuka kembali gerai-gerai yang terkena dampak boikot sesegera mungkin.

Load More