Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Senin, 22 April 2024 | 17:55 WIB
Tepung gomak [bintankab.go.id]

SuaraBatam.id - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan meraih dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Prestasi ini diraih atas pemakaian Kebaya Labuh oleh 2.775 orang dan penyajian kue Tepung Gomak sebanyak 2.408 keping.

Penyerahan piagam MURI dilakukan di Gedung Daerah Tanjungpinang pada Jumat (20/4) dan diterima langsung oleh Ketua Tim Penggerak-Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kepri Dewi Kumalasari Ansar dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kepri Nong Rochaiza Adi Prihantara.

"Pemberian rekor MURI ini merupakan bukti nyata komitmen Kepri dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal, khususnya Kebaya Labuh dan Kue Tepung Gomak," ujar Dewi Kumalasari, dilansir dari Antara, 22 April 2024.

Mengenal Kebaya Labuh dan Tepung Gomak

Kebaya Labuh, busana adat wanita Kepri yang anggun dan menawan, kini diakui dunia internasional sebagai warisan budaya tak benda yang patut dilestarikan. Kebaya Labuh biasanya digunakan untuk acara-acara resmi seperti upacara adat dan perkawinan. Penggunaannya dapat dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan.

Baca juga:

Viral di Media Sosial Malaysia: Letusan Gunung Ruang Berpotensi Hujan Asam Beracun

Aliran Air di Batam Mati Malam Ini, Ini Wilayah Terdampak

Di sisi lain, Kue Tepung Gomak, jajanan khas Melayu dengan cita rasa gurih dan unik, turut menjadi daya tarik kuliner Kepri yang wajib dicoba.

Melansir, bintankab.go.id, kue terbuat dari tepung ketan ini berbentuk bulat pipih, pada bagian dalam kue  berisi serundeng kelapa yang memiliki rasa gurih. Bagian luarnya dibalut menggunakan tepung yang dibuat dari kacang hijau.

Dengan tekstur yang kenyal dan rasa yang nikmat, makanan ini sangat cocok sebagai teman minum teh. Dinamakan dengan tepuk Gomak karena memang bentuknya putih menyerupai bedak.

Biasanya jajanan ini sebagai buah tangan dari Kabupaten Bintan. Selain itu akan dihidangkan saat perayaan hari besar. Tetapi saat ini sudah bisa menemukan panganan ini di berbagai pusat oleh-oleh.

Load More