Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 10 November 2022 | 17:25 WIB
Ribuan warga berdesakan memberikan surat lamaran di bursa kerja Kota Batam 2022. [ANTARA/Yude]

SuaraBatam.id - Belasan ribu pencari kerja di Batam incar posisi operator di PT Pegaunihan Technology Indonesia dan PT Infineon Technologies Indonesia,  pada Job Fair 2022 Senin (7/11/2022) hingga Rabu (9/11/2022).

Kedua perusahaan itu bergerak dibidang manufaktur.

"Tiga hari pelaksanaan Job Fair ini kedua perusahaan manufaktur ini menjadi favorit dari total 32 perusahaan yang ikut dalam Job Fair kali ini," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti Kamis (10/11/2022).

Rudi menyebutkan minat terhadap kedua perusahaan ini juga terbilang wajar, mengingat fenomena posisi operator yang paling banyak diminati oleh pencaker.

Baca Juga: Lea Lindrawati Suroso dan Wiswirya Deni Disidang Perdana Kasus Dugaan Korupsi SMK N 1 Batam

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun, total pencaker pada kegiatan kali ini diperkirakan mencapai hingga 12 ribu orang.

"Operator produksi yang paling banyak peminatnya, setiap perusahaan butuh puluhan saja. Jadi kalau total cuman 200-an yang diterima pada Job Fair kali ini," lanjutnya.

Rudi menemukan fakta menurunnya minat pencaker terhadap posisi teknisi, welder, dan fitter untuk sektor industri.

Dimana salah satu perusahaan PMA yakni PT SMOE, juga diketahui memiliki banyak lowongan bagi ketiga sektor pekerjaan tersebu.

"Dari kebutuhan 400 pekerja, PT Smoe menerima lamaran yang tidak mencapai angka yang dibutuhkan," terangnya.

Baca Juga: Nokia C21 Plus dan C31 Akan Diproduksi di Batam, Harga Dibandrol di Bawah Rp2 Juta

Walau demikian, Anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho juga melontarkan kritik terkait pelaksanaan Joba Fair 2022 yang diinisiasi Disnaker Kota Batam.

Disnaker Batam diminta segera berbenah melakukan sejumlah pembinaan atau pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Batam.

Pasalnya, hingga saat ini SDM asal Kota Batam masih kalah saing dengan SDM asal daerah lainnya.

Alhasil, beberapa perusahaan di Kota Batam selama ini merekrut tenaga kerja dari luar Batam.

"Akibatnya, para SDM tersebut sulit mendapatkan pekerjaan meski di daerahnya sendiri," tegasnya.

Ia melanjutkan, kurangnya kualitas SDM di Batam juga tampak dari membeludaknya pencaker saat Job Fair di SP Plaza kemarin.

Udin menilai, SDM di Kota Batam dapat mulai dipersiapkan sejak masih di bangku sekolah, terutama pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Di sini pentingnya Disnaker mempersiapkan pelatihan untuk anak-anak kita agar bisa siap kerja,” ujarnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More