SuaraBatam.id - Sektor industri dan konstruksi di Batam dianggap dapat menjadi modal menghadapi ancaman resesi pada 2023.
Kepala BPS Kota Batam Rahmad Iswanto di Batam, Kepri, Rabu mengatakan kedua sektor tersebut memiliki peran besar dalam roda perekonomian Kota Batam.
"Sebanyak 59 persen ekonomi di Batam adalah industri, kemudian 20 persen dari konstruksi. Jadi, dua sektor itu saja sudah hampir 80 persen," katanya, dilansir dari Antara.
Ia menyampaikan bahkan pada saat masa pandemi COVID-19 kedua sektor tersebut juga stabil hingga menjadi penopang ekonomi di Kota Batam.
"Pada 2023 kalaupun resesi, tapi kita bisa pertahan dua sektor itu akan meminimalisir pengaruh resesi itu. Bisa saja kita tetap bertahan," ujarnya.
Lebih lanjut, Rahmad menambahkan perekonomian Kota Batam memang sempat mengalami penurunan pada 2020 lalu sebesar 2,55 persen.
Namun, pertumbuhan ekonomi tersebut kembali pulih pada 2021 menjadi 4,75 persen yang mana pertumbuhan ekonomi itu berasal dari sektor industri dan konstruksi.
"Sampai triwulan II 2022, kita perkirakan ekonomi Batam tumbuh 4 hingga 4,5 persen. Barangkali di akhir nanti bisa saja tumbuh 4,5 hingga 5 persen," ujar Rahmad.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid meyakinkan bahwa Kota Batam dapat bertahan dari ancaman resesi pada 2023.
Baca Juga: Waspada Konsumsi Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia, BPOM Batam: Tak Punya Khasiat
"Pandemi COVID-19 pada 2019 kita minus dua sekian persen. Kemudian 2021 kita naik 2,75 persen pertumbuhan ekonominya. Itu naik karena kebijakan. Sebab, ketika COVID-19 melanda industri tidak ada yang ditutup," kata dia.
Ia memperkirakan resesi tidak berdampak signifikan terhadap Kota Batam karena kota tersebut memiliki daya tarik bagi negara tetangga untuk berinvestasi atau melakukan kerja sama lainnya.
Meski demikian, pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batam tetap menyiapkan antisipasi agar resesi tersebut tidak berdampak buruk terhadap perkembangan ekonomi. [antara]
Berita Terkait
-
Neraca Perdagangan Surplus Selama 66 Bulan Beruntun, Apa Pemicunya?
-
Kenaikan Harga Emas Mulai Rasuki Inflasi RI
-
Peruri dan BPS Mulai Integrasikan Keamanan Digital untuk Data Statistik Nasional
-
Ibu-Ibu Mekaar, Pahlawan Ekonomi Keluarga Indonesia: Tak Berjubah, Namun Berjuang
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam