SuaraBatam.id - Kepala BPOM Kota Batam Lintang Purba Jaya di Batam, Rabu, mengimbau masyarakat agar waspada dalam penggunaan obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
Menurutnya, penggunaan obat tradisional atau herbal tidak ada yang memiliki khasiat secara instan atau berefek secara langsung melainkan untuk menjaga stamina hingga menguatkan daya tahan tubuh.
"Kami imbau, kami sampaikan hati-hati menggunakan herbal, kemudian kita juga perlu waspada dan kurangi obat herbal karena tidak ada yang segera langsung sembuh atau berefek. Tapi herbal itu menjaga, memelihara, menguatkan tubuh sampai dengan nanti mengurangi gejala yang timbul," ujar Lintang, dikutip dari Antara.
Ia menambahkan masyarakat juga harus memperhatikan produk obat tradisional dengan melakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa) sebagai upaya kewaspadaan diri terhadap produk ilegal.
Baca Juga: Bantu BPOM Awasi Obat Sirup, Kemenkominfo Gelar Patroli Siber
"Untuk masyarakat juga harus selalu ingat Cek KLIK. Apakah produk tersebut terdaftar di BPOM atau tidak. Kemudian juga waspada dan jangan percaya 100 persen pada testimoni, klaim, label, atau iklan yang menawarkan bahwa produk yang dimaksud berkhasiat secara langsung dan memiliki efek atau hasil dengan jelas dan cepat," kata Lintang.
Lebih lanjut ia menjelaskan kebanyakan produk obat tradisional berbentuk kapsul hingga cairan yang diperuntukkan sebagai obat asam urat dan pegal linu.
Selain produk obat tradisional, produk kopi yang memiliki BKO juga masuk dalam pengawasan BPOM.
"Paling banyak juga BKO dalam kopi. Kopi-kopi ini yang harus kita waspadai, kopi kan tidak ada khasiatnya artinya tidak ada klaim-klaim apapun, tapi biasanya kopi yang mengandung BKO itu klaim sebagai kopi lelaki, kopi jantan, kopi kuat atau lain sebagainya," kata dia.
Menurut Lintang, penyebab masih beredarnya obat tradisional mengandung BKO karena adanya permintaan masyarakat terhadap produk tersebut.
Baca Juga: Ini Daftar Obat Sirup yang Aman untuk Anak-anak
Hal ini mengindikasikan kurangnya pemahaman masyarakat akan bahaya obat tradisional mengandung BKO.
"Berkenaan dengan hal tersebut, Balai POM di Batam perlu melakukan edukasi bahaya obat tradisional mengandung BKO dengan melibatkan unsur penta heliks (akademisi, pelaku usaha, tokoh masyarakat, lintas sektor/pemerintah daerah dan media) dengan tema Cerdas Pilih Jamu Aman," demikian Lintang. [antara]
Berita Terkait
-
Kata Kapolda Kepri Soal Ibu Rantai dan Siksa Anak Sendiri di Batam
-
Bahaya Merkuri untuk Kulit dan Tubuh, Kandungan yang Banyak Ditemukan di Skincare
-
Harta Kekayaan Nafa Urbach, Malah Dikritik gegara Keseringan Pamer Kegiatan DPR
-
Lebih Parah Overclaim, Produk Skincare dengan Zat Kimia Tak Sesuai Sudah Langgar Aturan BPOM
-
Kronologi Latiao Ditarik, Apakah Benar Sebagai Penyebab Keracunan?
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Di Tengah Protes Kenaikan PPN 12%, Sri Mulyani Justru Mau Ampuni Para Pengemplang Pajak Lewat Tax Amnesty Jilid III
-
Tax Amnesty Bergulir Lagi, Para Pengemplang Pajak Bakal Diampuni Prabowo
-
Rupiah Lagi-lagi Perkasa Imbas Yield Obligasi AS Anjlok
-
Harga Emas Antam Naik Drastis, Hampir Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra