SuaraBatam.id - Berbagai penelitian membuktikan kurang tidur bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut, umumnya orang dewasa membutuhkan setidaknya 7 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan jantung.
Di antara banyak manfaat kesehatan lainnya seperti mencegah diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan depresi.
Meskipun telah mendengar manfaat tidur malam berkali-kali, penelitian baru menunjukkan bahwa pola tidur yang teratur sebenarnya dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung.
Sebuah studi baru menunjukkan, orang dewasa dengan pola tidur tidak teratur memiliki risiko penyakit kardiovaskular (CVD) yang lebih tinggi.
Pola tidur tidak teratur didefinisikan sebagai tidak ada waktu tidur atau jadwal bangun yang teratur.
Penelitian yang dilakukan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute menemukan, pola tidur yang tidak teratur pada orang dewasa yang lebih tua dapat menjadi faktor risiko independen untuk CVD.
Selama 5 tahun, peneliti mengikuti kehidupan 1.992 pria dan wanita, usia 45-84, yang tidak memiliki CVD pada awal penelitian. Orang dewasa ini tinggal di seluruh Amerika Serikat dan dari berbagai etnis.
Untuk mengukur ketidakteraturan tidur mereka, pasien memakai perangkat actigraph di pergelangan tangan mereka, yang melacak aktivitas tidur dan bangun mereka selama 7 hari berturut-turut.
Baca Juga: 3 Manfaat Melon Kuning, Salah Satunya Membuat Tidur Nyenyak
Periode tindak lanjut 5 tahun berlanjut, yang menunjukkan 111 peserta menderita CVD. Termasuk juga serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian akibat masalah terkait CVD.
Penelitian sebelumnya juga mengaitkan kurang tidur dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Misalnya, Sleep Foundation melaporkan orang dari segala usia, berat badan, dan gaya hidup yang tidak cukup tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner.
"Para peneliti menemukan bahwa peserta dengan durasi atau waktu tidur yang paling tidak teratur memiliki risiko lebih dari dua kali lipat CVD selama periode tindak lanjut dibandingkan dengan mereka yang memiliki pola tidur paling teratur," menurut laporan penelitian.
Namun, yang masih perlu dikaji kembali adalah mekanisme biologis yang menghubungkan ketidakteraturan tidur dan CVD.
Para peneliti menduga beberapa faktor seperti perubahan metabolisme yang terkait dengan obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Berita Terkait
-
LPS Catat Jumlah Rekening Tidur Turun Jadi 657,19Juta
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Penting! 6 Alasan Ilmiah Mengapa Anda Perlu Tidur Siang Setiap Hari
-
Jangan Takut MCU! Ini 9 Hal Penting yang Diperiksa dan Artinya
-
5 Rekomendasi Lip Balm untuk Dibawa Tidur, Harga Mulai Rp20 Ribuan Bibir Lembap Esok Paginya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam