SuaraBatam.id - Provinsi Kepulauan Riau juara Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXIII Tahun 2022 untuk kategori unggulan.
Kepri bersaing dengan Aceh, Lampung, Jawa Tengah dan Kalimantan Utara.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Kepri Misni di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan jenis inovasi yang dikembangkan di Kepri yakni sistem penyaring air kubangan bekas tambang bauksit untuk budidaya ikan. Inovator teknologi itu adalah Sujianto, warga Batam.
Sujianto mengembangkan inovasi yang diberi nama Teknologi Bioflok Ramah Lingkungan, yang kemudian dipergunakan berbagai pihak.
Baca Juga: Imigrasi Kepri Bentuk Tim Pengawas Orang Asing di Perbatasan
Sujianto mewakili Kepri setelah meraih Juara Pertama TTG Kepri tahun 2022 untuk kategori unggulan.
"Kami optimistis Kepri dapat meraih juara pertama," katanya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad memperoleh undangan untuk menghadiri puncak acara Lomba TTG Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan di Cirebon, Jawa Barat, pada 19 Oktober 2022.
"Ada sepuluh gubernur di Indonesia yang diundang Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," ujarnya.
Misni menjelaskan Kepri sebenarnya mengikuti tiga kategori dalam Lomba TTG Nasional 2022. Selain kategori unggulan, Kepri juga mengikuti kategori inovasi dan pos pelayanan teknologi (Posyantek) desa berprestasi. Peserta dalam kategori itu adalah Supriadi, siswa SMKN I Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
Baca Juga: BRK Syariah Laporkan Dugaan Kasus Pembiayaan Fiktif di Kantor Cabang Duri
Supriadi berhasil menciptakan alat menyedot madu kelulut.
"Supriadi juara Lomba TTG Kepri 2022 untuk kategori inovasi, namun gagal masuk lima besar tingkat nasional," ujarnya.
Ia mengemukakan untuk kategori Posyantek desa berprestasi, Kepri mendaftarkan Posyantek Toapaya Selatan sebagai peserta Lomba TTG Nasional 2022.
Desa Toapaya Selatan merupakan salah satu desa kebanggaan Kepri yang berhasil di bidang pertanian. Posyantes Toapaya Selatan berhasil menciptakan pupuk cair, yang dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"Saingannya cukup berat sehingga Posyantes kita belum beruntung," katanya. [antara]
Berita Terkait
-
Kompak Masuk Bui, Polisi di Kepri Ajak Istrinya Jual Orang ke Malaysia
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Konsep Sister Province: Hubei Jajaki Kerja Sama dengan Kepri
-
Menabung Sedikit Demi Sedikit, Perjuangan Nelayan Asal Kepri Jalani Ibadah Haji
-
Lagi! Suami Bunuh Istri: Di Kepri Korban Ditusuk dengan Sikat Gigi, Pelaku Klaim Sakit Hati
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
-
Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!