Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 11 April 2022 | 12:35 WIB
Ratusan mahasiswa di Kota Tanjungpinang menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kepulauan Riau, Senin (11/4/2022). [Suara.com/Rico barino)

SuaraBatam.id - Ratusan mahasiswa di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kepulauan Riau (Kepri), Senin (11/4/2022).

Tergabung dalam organisasi dan himpunan mahasiswa, ratusan mahasiswa ini kompak suarakan penolakan terkait wacana adanya perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode serta kenaikan harga bahan pokok dan BBM.

Dalam aksinya para mahasiswa membawa sejumlah bendera dan spanduk yang bertuliskan, "Tolak 3 Periode" Jaga Sangat Kekuasaan.

Massa yang berorasi di pintu keluar Gedung DPRD Kepri di Dompak, Tanjungpinang ini dimulai sekira pukul 10.30 WIB.

"Kami tidak membawa senjata, kami hanya membawa aspirasi dari masyarakat. Tolong pak, buka pagar ini," kata mahasiswa berorasi dalam pengawalan ketat kawat barikade kawat berduri yang dipasang di tengah jalan.

Dikawal 400 aparat
Sebanyak 400 personel Polres Tanjungpinang disiagakan dalam pengamanan unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor DPRD Kepri.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando mengatakan dalam pengamanan aksi unjuk rasa di Tanjungpinang pihaknya mengerahkan 400-an personel dan dibantu personil TNI.

Ditegaskannya, sesuai instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bahwa dalam mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022, mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.

"Masa sekitar 200-an mahasiswa. Dari data kami, mahasiswa ini tergabung dalam HMI, KAHMI dan mahasiswa UMRAH," ujarnya di lokasi.

Sebagai pengendali umum, AKBP Fernando berharap dalam aksi para mahasiswa ini tidak melakukan tindakan anarkis. Pihaknya tidak menghalangi, hak-hak para mahasiswa menyampaikan aspirasi dimuka umum.

"Kami harap adek-adek mahasiswa tidak anarkis, jangan merusak prasarana umum. Silahkan sampaikan aspirasi yang merupakan hak-hak mahasiswa," pungkasnya.

Pantauan di lapangan, para ratusan mahasiswa ini membawa sepanduk bertuliskan Tolak Jokowi 3 Periode, jaga syahwat kekuasaan, dua periode demokrasi, demokrasi harga mati, turunkan harga minyak goreng dan BBM.

Mahasiswa menyuarakan tuntutan di antaranya tolak perpanjangan 3 periode yang inkontutisional, menolak dengan tegas kenaikan bahan pangan dan harga BBM, dan menolak dengan tegas diberlakukamnya PPN 11 persen.

"Ini jauh dari kata demokrasi, tapi kita malah diberi kawat berduri inilah situasi negara kita," teriak salah satu mahasiswa yang berorasi.

"Kami meminta bapak-bapak aparat untuk membuka kawat berduri ini karena kami ingin menemuai anggota DPRD Kepri," pinta para mahasiswa.

Mereka menganggap dimana hati nurani para aparat, mahasiswa tidak membawa senjata tapi kenapa dihalangi dengan senjata.

Kontributor : Rico Barino

Load More