SuaraBatam.id - Mulai tahun 2023 mendatang, insentif guru kontrak atau honor di Kabupaten Karimun akan bertambah. Guru atau PTK non-ASN juga akan diberikan sagu hati untuk menjamin jika berakhir masa tugasnya.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, dalam kegiatan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK) bagi Non-ASN untuk tingkat SMA/SMK dan SLB di Kabupaten Karimun.
"Sudah menjadi tanggungjawab pemerintah dalam menjamin tenaga pendidik dalam menunjang unsur pendidikan agar terlaksana dengan baik. Dapur tenaga pendidik atau guru juga harus berasap," kata Ansar, melansir Batamnews, 11 Maret 2022.
Sehingga, untuk menambah insentif bagi PTK Non ASN tersebut akan diusahakan dapat terlaksana pada 2023 mendatang.
Hal itu juga sama untuk pemberian sagu hati pada PTK Non ASN yang juga bisa dibaratkan dengan dana pensiun.
"Semoga tahun 2023 mendatang, ini dapat terlaksana. Kami akan bahas dan bicarakan dulu dengan Dinas Pendidikan," ucap Ansar.
Dijelaskan oleh Ansar, Sagu hati yang dimaksud akan dihitung dalam satu tahun dengan besaran Rp 1 juta.
Kemudian, sagu hati itu akan diserahkan pada PTK Non ASN yang sudah habis masa mengajarnya atau berhenti.
Dicontohkqn oleh Ansar, jika seorang PTK yang telah mengajar selama 15 tahun dan masa mengajar habis karena faktor umur, maka akan mendapat sagu hati sebesar Rp 15 juta.
Atau yang awalnya mengajar sebagai PTK dan tidak melanjutkan kontrak, maka akan dihitung lama tahun mengajar.
Baca Juga: Kasus Korupsi DAK Tahun 2018, KPK Periksa Bupati Karimun Aunur Rafiq
"Hitungannya 1 tahun, kalau mengajarnya 15 tahun, akan menerima sagu hati sebanyak 15 juta," ucap Gubernur.
Ansar Ahmad juga menyebutkan bahwa tenaga pendidik di Kepulauan Riau tidak mencukupi.
Sehinga, dengan adanya PTK Non ASN, dapat membantu peningkatan pendidikan di Kepri, dengan spesifikasi yang cukup baik.
Upaya Pemprov Kepri dalam menyejahterakan guru, juga diakui oleh Ansar masih jauh dari harapan. Namun, meskipun demikian masih dapat terlaksana dengan kemampuan yang ada.
"Memang masih jauh dari harapan, tapi itulah kemampuan kita, yang patut kita syukuri. Dan jangan sampai ada kekosongan bidang-bidang di setiap sekolah," ucap Ansar.
Gubernur Kepri juga meminta pada Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, untuk tahun depan tidak ada lagi keterlambatan dalam pembayaran insentif, seperti yang terjadi saat ini.
Berita Terkait
-
Insentif Mobil Hybrid Tak Ada Kepastian, Auto2000: Faktanya Market Turun
-
Standar Dapur MBG Ditingkatkan, Insentif Fasilitas Harian Rp 6 Juta Kini Bisa Dioptimalkan
-
Purbaya Tolak Permintaan Rosan soal Dihapusnya Tagihan Pajak BUMN Sebelum Jadi Danantara
-
Berapa Gaji Driver Shopee Food: Pendapatan Harian dan Sistem Insentif Poin
-
Pemerintah Diminta Kompak Atasi Pertumbuhan Industri Otomotif yang Lesu
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Ini Dia Rekomendasi 6 Speaker JBL Terbaik di Promo 12.12
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk