Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 02 Maret 2022 | 17:21 WIB
Destinasi Pantai Trikora terletak di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. (Ist/Pariwisata Kepri)

SuaraBatam.id - Objek wisata Pantai Trikora di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Pulau Bintan, Kepulauan Riau akan dikembangkan lebih menarik oleh Kemenparekraf RI bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Bintan.

Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Kepri, Riodesmawati Lubis menyampaikan rencana tersebut dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD), Rabu (2/3/2022).

Dalam pembahasan tersebut, kata Riodesmawati juga menyusun perencanaan pengembangan destinasi pariwisata di Pantai Timur, Pulau Bintan, yakni Pantai Trikora, dengan luas wilayah lebih kurang 52 Ha.

Rencananya sebagai destinasi yang dirancang berupa ruang terbuka di mana dapat dimanfaatkan pengunjung sebagai pusat-pusat aktivitas seperti koridor pejalan kaki, taman dan lainnya.

Baca Juga: Kenduri Seni Melayu dan Festival Kuliner Nusantara Masuk Kharisma Event Nusantara 2022

"Perencanaan pengembangan destinasi ini tentunya bertujuan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara," ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan, Dahlia Zulfa juga menyampaikan Pantai Trikora dianggap menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan Pemkab Bintan. Selain itu terdapat lahan milik pemerintah di dalamnya.

"Pantai Trikora memiliki kemudahan akses bagi wisatawan. Daya tarik yang paling banyak dikunjungi di Pulau Bintan. Pembangunan juga sudah ada di sana. Banyak sekali pengembangan yang bisa diintegrasikan," jelas Dahlia.

Dahlia juga mengatakan Pantai Trikora terdapat sejarah Indonesia yakni tragedi konflik antara Indonesia dan Malaysia atau dikenal Tri Komando Rakyat. Pantai Trikora menjadi daerah pertahanan penting pada tahun 1961 hingga 1962.

"Selain sejarah, sepanjang garis pantai tersebut juga terdapat habitat dugong dan padang lamun yang dilindungi," pungkasnya.

Baca Juga: Tak Kunjung Pulang, Nelayan Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Bintan

Kontributor: Rico Barino

Load More