Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 10 November 2021 | 17:49 WIB
Tingkat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kepulauan Riau (Kepri) masih tinggi. (foto: antara)

Dia sangat mengapresiasi usaha-usaha pengembangan ekonomi yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kepri, seperti pengembangan sekolah perempuan dan pengembangan usaha mikro.

"Namun yang perlu diperhatikan adalah pembinaan kualitas, baik produk maupun kemasannya. Karena biasanya produk kita rasanya enak, namun kemasannya selalu kalah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB Misni menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak dari waktu ke waktu cenderung meningkat jumlahnya. Jenis kekerasan dan modusnya pun semakin bervariasi.

Berdasarkan data sistem pelaporan Simphoni tahun 2019, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 552 kasus, kemudian pada tahun 2020 sebanyak 589 kasus dan sampai dengan tanggal 8 November 2021 terdapat 298 kasus.

Baca Juga: Ingin Ekspor Hasil Pertanian Kepri, Ansar Ahmad Lakukan Pembinaan Para Petani

Misni menyampaikan salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah melalui sosialisasi secara masif kepada masyarakat secara luas.

"Mengingat bahwa Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang memiliki jejaring sampai ke tingkat desa/kelurahan dan menjangkau hingga unit keluarga, perannya menjadi sangat strategis dalam melejitkan dakwah ditengah masyarakat dalam upaya pencegahan terhadap perempuan dan anak," kata Misni.

Sehingga, lanjut Misni, dipandang perlu melakukan kerjasama antara Dinas P3AP2KB dengan BKMT dalam penyebarluasan informasi terkait dengan pengasuhan dalam keluarga, peran ayah, pemenuhan hak perempuan dan anak serta kesetaraan laki-laki dan perempuan.

Kemudian Misni menjelaskan program inkubasi bisnis pelaku UMKM perempuan dimulai sejak tahun 2019 dan sampai tahun 2021, telah menghasilkan 108 peserta yang aktif dalam menghasilkan produk.

"Kami melihat kegiatan inkubasi bisnis ini berpotensi untuk dikembangkan, maka memerlukan dukungan OPD terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepri ini menjadikan peserta ini binaan bersama," demikian Misni. (antara)

Baca Juga: BPS: Jumlah Angkatan Kerja di Kepri Meningkat, Pengangguran Turun, Ini Datanya

Load More