Wakos Reza Gautama
Sabtu, 09 Oktober 2021 | 14:04 WIB
Ilustrasi daging Babi. BKP Tanjungpinang telusuri dugaan peredaran daging babi selundupan di Pulau Bintan. [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Menurutnya di Pulau Bintan juga terdapat peternak babi meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Daging babi selundupan pun berpotensi membawa virus flu babi afrika atau ASF yang dapat mengancam keberadaan peternakan babi lokal.

Sebagai informasi, kata dia, di Sumatera Utara pernah terjadi ratusan ribu ekor babi mati dan dibuang ke dalam sungai akibat terkena virus ASF.

"Jangan sampai ini terjadi di Kepri. Tugas kami kalau ada daging babi ilegal akan langsung diburu, namun kewenangan BKP Tanjungpinang hanya untuk Pulau Bintan dan Kepulauan Anambas," demikian Raden. (ANTARA)

Load More