Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 11 September 2021 | 18:15 WIB
Penumpang di pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Antara)

SuaraBatam.id - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih mengkaji soal wacana penghapusan penggunaan tes swab antigen Covid-19 sebagai syarat perjalanan antarpulau di wilayah tersebut.

Diketahui, tes swab antigen masih berlaku di tiap-tiap pelabuhan keberangkatan penumpang antarpulau, contohnya di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan penghapusan tersebut.

"Sedang kami pertimbangkan," ujar Ansar dikutip dari Antara, Jumat (10/9/2021).

Ia menjelaskan bahwa hal itu bertujuan mengurangi mobilitas orang di tengah masih mewabahnya pandemi Covid-19, meskipun dalam beberapa pekan terakhir ini jumlah penyebaran kasus virus itu makin melandai, yang ditandai dengan penurunan dari PPKM level empat menjadi level tiga.

"Tapi tetap harus waspada, kita tidak ingin penghapusan syarat tes swab antigen justru memicu kembali naiknya kasus Covid-19," terang Gubernur Ansar.

Politisi Golkar itu pun mengakui penerapan tes swab antigen di pelabuhan cukup memberatkan masyarakat, kendati biaya tes kesehatan tersebut sudah turun dari Rp 150 ribu menjadi Rp 85 ribu.

"Kita memaklumi itu di tengah kesulitan ekonomi dampak Covid-19. Apakah nanti akan dihapus, tentu perlu dikaji dulu," kata dia.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kepri Wahyu Wahyudin meminta Pemprov Kepri mengevaluasi kembali syarat tes swab antigen bagi penumpang transportasi laut antarpulau karena dinilai membebani masyarakat.

Masyarakat harus mengeluarkan biaya tambahan tes swab antigen, selain tiket kapal dan pas masuk penumpang di pelabuhan.

Menurut dia sebaiknya penerapan tes kesehatan untuk mendeteksi Covid-19 itu dihapus dan sebagai gantinya, warga cukup menunjukkan surat vaksin untuk keberangkatan di pelabuhan.

"Dengan penurunan kasus Covid-19 saat ini, syarat penumpang antarpulau cukup surat vaksin ditambah penerapan protokol kesehatan ketat ketika hendak berangkat," ucap Wahyudin. (Antara)

Load More