Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Jum'at, 10 September 2021 | 21:02 WIB
Ilustrasi--Pemerintah Kota Batam, Kepualuan Riau segera membuka selokah pembelajaran tatap muka. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau segera membuka sekolah dengan pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP, seiring makin menurunnya tingkat penularan Covid-19 dan peningkatan kekebalan tubuh masyarakat.

"Sekolah dalam waktu dekat akan dibuka, sedang dirapatkan Dinas Pendidikan," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Jumat (10/9/2021).

Pihaknya kini tengah membuat aturan dan kesepakatan dengan kepala sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan. Penegasan aturan harus dilaksanakan, karena menurut dia, relatif sulit mengatur anak SD untuk mengenakan masker dengan baik dan benar.

Protokol kesehatan pembelajaran tatap muka di sekolah akan mengikuti arahan Kementerian Pendidikan, di antaranya pembatasan jumlah siswa di kelas hingga 50 persen.

Baca Juga: Masih Waspada, Sekolah di Kota Makassar Belum Diijinkan Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Menurut dia, lebih baik sekolah tetap tiap hari dengan mengurangi waktu belajar dan membagi jadwal pagi dan siang, untuk mematuhi aturan 50 persen siswa di kelas.

"Mau saya semua sekolah, pakai sif aja, jangan lewat hari. Kalau lewat hari, kasihan. Dari pada sepekan tiga kali sekolah, langsung enam hari tapi diatur sif saja," ujar dia.

Selama di sekolah, siswa tidak boleh keluar kelas untuk bermain. "Kalau biasa di sekolah lima jam, kita kasih 2 jam, 2,5 jam atau 3 jam. Tidak keluar, bawa air minum masing-masing. Selesai sekolah langsung pulang," tutur dia.

Ia mengatakan kebijakan pembukaan pembelajaran tatap muka kembali dibuat dengan mempertimbangkan proses vaksinasi yang berjalan dengan baik. Hingga kini pihaknya mencatat sekitar 76 persen sasaran telah menerima suntikan vaksin Covid-19.

Anak-anak usia di atas 12 tahun atau usia SMP pun sudah menerima imunisasi.

Baca Juga: PTM Tahap 2, 226 Sekolah di Jakarta Barat Ajukan Asesmen

"Anak SD tidak divaksinasi. Anak SD fisiknya kuat. Yang kami khawatirkan, kalau anak itu tertular, bawa ke rumah, menularkan orang tuanya. Maka dipastikan semua orang tua sudah divaksinasi semua," kata dia. (Antara)

Load More