SuaraBatam.id - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Gama AF Isnaeni menyebut, sosialisasi vaksinasi kepada warga pesisir untuk mencegah penularan COVID-19 belum berhasil.
"Banyak persepsi yang salah, pemahaman yang tidak benar terkait vaksinasi sehingga orang yang memiliki penyakit dan berusia tua disembunyikan saat pelaksanaan vaksinasi," kata Gama, Kamis (19/8/2021).
Ia melanjutkan, orang yang menderita darah tinggi atau penyakit tidak menular namun berbahaya lainnya, perlu mendapat prioritas utama untuk disuntik vaksin. Terlebih, mereka justru berisiko tinggi saat tertular COVID-19.
Namun pemahaman yang salah menyebabkan warga yang memiliki penyakit seperti itu disembunyikan oleh keluarganya. Mereka khawatir vaksin dapat menyebabkan kondisi kesehatannya memburuk.
Baca Juga: 14 Ribu Lebih Pelajar di Kulon Progo Sudah Dapat Vaksin Covid-19
Selain persepsi yang salah terhadap persoalan itu, Gama juga menemukan sejumlah warga pesisir di Bintan yang menyembunyikan orang lansia. Mereka juga memiliki pemikiran bahwa para lansia berisiko setelah disuntik vaksin.
Padahal lansia merupakan kelompok yang rentan tertular COVID-19, dan berisiko tinggi terhadap kematian sehingga pemerintah pusat memerintahkan agar kelompok lansia diprioritaskan untuk divaksin, selain petugas nakes dan petugas pelayanan publik.
"Kendala lainnya yang dihadapi Bintan stok vaksin yang tidak selalu tersedia," ujarnya kepada Antara.
Ia mengemukakan jumlah pasien COVID-19 di Bintan relatif menurun, sama seperti daerah lainnya di Kepri. Ia berharap penurunan jumlah pasien COVID-19, tidak semu.
"Penurunan jumlah pasien dapat semu bila orang-orang yang kontak dengan pasien COVID-19, tidak ingin dites antigen. Mereka malah tetap beraktivitas sehingga potensial menularkan virus itu kepada orang seandainya mereka tertular," tuturnya.
Baca Juga: Aseeeekk... 4.600 Buruh Soloraya Bakal Divaksin Jenis Moderna
Meski jumlah pasien COVID-19 di Bintan menurun, Gama mengatakan, angka kematian masih tinggi. "Jumlah pasien COVID-19 drastis menurun, tetapi angka kematian masih cukup tinggi," katanya.
Kasus aktif COVID-19 di Bintan tinggal 168 orang, sementara total jumlah pasien yang meninggal dunia sejak pandemi sampai sekarang juga mencapai 168 orang.
Berita Terkait
-
Pentingnya Vaksinasi Influenza Ibu Hamil, Bisa Jadi Garda Terdepan Lindungi Antibodi Bayi?
-
Tragis! Siska Bocah 10 Tahun Derita Kanker Ganas Pasca Vaksinasi di Sekolah, Keluarga Minta Bantuan
-
Waspada Penyebaran HMPV, Dinkes Jakarta Perkuat Surveilans Cegah Mutasi Virus
-
Rapat Dewan Jamu Indonesia DIY di Dinkes Kota Yogyakarta, Bahas Program dan Kontribusi ke Depan
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
Terpopuler
- Kasus Mega Korupsi Pertamina, Kejagung Diam-diam Telah Periksa SBY
- Harga Lebih Murah dari Xmax, Motor Ini Tawarkan Desain Mirip Harley Davidson
- Siapa Pemilik Clairmont Patisserie? Bukan Orang Sembarangan, Tuntut Ganti Rugi Rp5 M ke Codeblu
- Ketua Pemuda Pancasila Larang Anggota Minta THR ke Masyarakat atau Pelaku Usaha
- Proyektil Peluru Ditemukan di Tempurung Kepala dan Tenggorokan, Penembak 3 Polisi Orang Terlatih?
Pilihan
-
Perbandingan Google Pixel 9a vs iPhone 16e, Bikin Perangkat Apple Kalah Worth It?
-
Ridwan Kamil Mendadak Mundur dari Komisaris GRIA Usai Rumahnya Digeledah KPK
-
Rekor Penalti Kevin Diks Rusak di Timnas Indonesia
-
'Dosa' PSSI dan Erick Thohir dalam Kekalahan Timnas Indonesia dari Australia
-
Arab Saudi Kalahkan China, Posisi Timnas Indonesia Semakin Rawan
Terkini
-
Terungkap Tujuh Terlapor Kasus Dugaan Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar
-
BPOM Temukan Ribuan Produk Pangan Tanpa Izin Edar di Batam: Apa Saja yang Paling Berbahaya?
-
Perumahan Benih Raya Marina di Batam Banjir, Warga Mengungsi ke Masjid
-
Berburu Kuliner Ramadan di Batam: 10 Hidangan Wajib Coba yang Bikin Ngiler!
-
Waktu Berbuka Puasa di Batam Hari Ini 20 Maret 2025