Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 19 Agustus 2021 | 14:12 WIB
Menteri Keamanan yang juga Menteri Senior Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob (ANTARA)

SuaraBatam.id - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob meyakini akan memenangkan mayoritas parlemen dari koalisi yang bubar awal pekan ini. 

Bahkan, ia telah merancang untuk pembentukan pemerintahan berikutnya usai Muhyiddin Yasin mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri pada Senin kemarin pasca kehilangan dukungan dari aliansinya.

Muhyiddin Yasin hanya menjabat selama 17 bulan usai dianggap gagal menghadapi wabah COVID-19 dan kekacauan politik di Malaysia.

Jika terkonfirmasi, pengangkatan Ismail Sabri akan menandai kembalinya Partai Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) ke tampuk kekuasaan setelah tiga tahun lalu kalah dalam pemilu karena banyaknya tuduhan korupsi, terutama skandal multi-miliar dolar pada dana investasi Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Juga: Luput dari Pidato Kenegaraan Presiden, ICW Sebut Kasus Korupsi Kian Mengkhawatirkan

UMNO, yang sebelumnya berkuasa lebih dari 60 tahun, merupakan bagian dari koalisi Muhyiddin tetapi menolak keras untuk berperan sebagai pihak kedua. Dua pemerintahan yang muncul setelah pemilihan terbukti rapuh dan berumur pendek.

Ismail Sabri mengamankan dukungan mayoritas 114 anggota parlemen dari total 222 kursi parlemen yang mendukungnya, menurut laporan The Star dan media lainnya.

Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah menginginkan siapapun yang menjadi perdana menteri baru untuk menghadapi voting mosi percaya guna menunjukan bahwa mereka memiliki dukungan mayoritas.

Anggota parlemen yang mendukung Ismail Sabri diminta untuk bertemu raja pada Kamis untuk memverifikasi dukungan mereka, kata anggota parlemen dari fraksi UMNO Ahmad Maslan melalui Twitter, Kamis.

Mereka termasuk anggota parlemen dari partai politik yang sama yang sebelumnya menjadi koalisi Muhyiddin.

Baca Juga: ICW Soroti Pidato Kenegaraan Jokowi yang Tak Sekalipun Singgung Pemberantasan Korupsi

Blok opisisi yang sebagian besar mendukung Anwar Ibrahim tidak diundang ke istana, cuit anggota parlemen oposisi Ong Kian di Twitter.

Raja dijadwalkan bertemu bangsawan senior kenegaraan lainnya pada Jumat. Keputusan tentang perdana menteri baru kemungkinan akan diumumkan setelah pertemuan tersebut. Antara

Load More