SuaraBatam.id - Anak-anak yang tinggal di sejumlah pulau penyangga di Kota Batam, saat ini mengaku kesulitan mendapatkan sinyal saat menjalani pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID-19.
"Kalau di pulau, sinyalnya kurang bagus, jadi kegiatan belajar mengajar tidak efektif," kata Kepala SD Pulau Lengkang Syamsiah, Senin (16/8/2021).
ia melanjutkan, ada banyak warga pulau tidak memiliki gawai yang memadai. Bahkan, jika ada, pelajar harus bergantian dengan saudara lain yang juga menjalani pembelajaran jarak jauh, dan ada pula yang harus meminjam telepon selular ke kerabat.
Pulau Lengkang berada di Kecamatan Belakangpadang, yang beberapa waktu lalu menjadi zona merah COVID-19 meskipun di pulau itu sendiri tidak ada kasus COVID-19.
Baca Juga: Rumor Keretakan Hubungan Gubernur dan Wagub Kepri, Stafsus Bahas Pelanggaran
Di pulau itu juga diterapkan PPKM untuk meminimalkan potensi penularan COVID-19, sehingga kegiatan belajar mengajar menggunakan daring.
Di SD itu, terdapat 72 anak dari enam jenjang dengan sembilan orang guru kelas dan guru mata pelajaran. Untuk kelas 1 saja ada 16 siswa yang baru mulai belajar.
Menurut Syamsiah karena keterbatasan sinyal dan gawai, maka ada beberapa siswa yang diterima belajar di sekolah bergantian, demi tetap menjalani protokol kesehatan.
Sementara itu, guru kelas IV SD Lengkang, Igo menambahkan sangat sulit mengajar daring di pulau.
Karena keterbatasan sinyal dan gawai, kata dia, maka guru hanya dapat menerangkan menggunakan pesan audio dan memberikan soal melalui pesan aplikasi.
Baca Juga: Terima Vaksinasi Covid-19 Ketiga Dengan Moderna, Begini Pengakuan dr Ibrahim
"Enggak bisa pakai Google meet atau zoom. Sinyalnya terbatas. Jadi hanya bisa memberikan soal saja," kata dia.
Berita Terkait
-
Sidang Kasus Narkoba Eks Polisi di Batam, Saksi Ungkap Penyisihan Barang Bukti Sabu
-
Kapasitas Tenda Terbatas dan Keterbatasan Anggaran, Gubernur Kepri Ansar Ahmad Sebut Wakilnya Tak Ikut Penuh Retreat
-
Kompak Masuk Bui, Polisi di Kepri Ajak Istrinya Jual Orang ke Malaysia
-
Kemendikdasmen Gandeng Skolla Hadirkan Pengalaman AI dan Metaverse di Belajar Online
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
Terpopuler
- Manajer Jelaskan Emil Audero Terkesan 'Hilang' dari Timnas Indonesia
- Viral Ormas Pemuda Pancasila Segel Pabrik Diduga Karena Tidak Mau Bayar Setoran
- Bocoran Harga Infinix Note 50 Pro Plus, Siap Debut pada 20 Maret
- Lebih Murah dari Aerox tapi Lebih Bertenaga dari CRF150L, Intip Pesona Motor Listrik Ultraviolette!
- Proyektil Peluru Ditemukan di Tempurung Kepala dan Tenggorokan, Penembak 3 Polisi Orang Terlatih?
Pilihan
-
Kondisi Terkini Allianz Stadium, Ribuan Suporter Timnas Indonesia Merahkan Tribun
-
Dugaan Dokumen Rahasia Terbongkar: Ada Kantor CIA di Jakarta, Medan, dan Surabaya?
-
BREAKING NEWS! Susunan Pemain Australia vs Timnas Indonesia: Kejutan Patrick Kluivert
-
9 Rekomendasi HP Murah RAM Jumbo Jelang Lebaran 2025, Minimal 8 GB
-
Patrick Kluivert Tak Mau Bohong: Cukup Terlambat
Terkini
-
Berburu Kuliner Ramadan di Batam: 10 Hidangan Wajib Coba yang Bikin Ngiler!
-
Waktu Berbuka Puasa di Batam Hari Ini 20 Maret 2025
-
Stok Langka, Harga Santan Kelapa Meroket di Kepri, Apa Solusi Pemprov?
-
GEGER! Kantor BP Batam Digeledah Polda Kepri, Ada Apa dengan Proyek Revitalisasi Pelabuhan?
-
Skandal Narkoba di Pemkot Tanjungpinang: ASN Jual Ganja, Terancam Dipecat!