Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 04 Juni 2021 | 17:00 WIB
(Shutterstock)

SuaraBatam.id - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada akhir pekan ditutup melemah, jelang rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang dirilis malam nanti.

Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.295 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.285 per dolar AS.

"Investor sekarang menunggu data ketenagakerjaan AS. Data tersebut dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi dan langkah kebijakan The Fed selanjutnya," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat (4/6/2021).

Investor khawatir tentang perlambatan langkah-langkah stimulus bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), didorong oleh prospek kenaikan inflasi.

Baca Juga: Sejarah THR: Warisan Orde Lama Dinantikan Hingga Kini

Meski demikian, beberapa pejabat The Fed menegaskan kembali bahwa tekanan harga akan bersifat sementara dan bank sentral akan mempertahankan langkah-langkah stimulus saat ini dan tidak berubah untuk sementara waktu.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 90,555, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 90,512.

Sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,628 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,627 persen.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.295 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.295 per dolar AS hingga Rp14.322 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat dilaporkan melemah menjadi Rp14.316 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.297 per dolar AS.

Baca Juga: Peringati May Day, BPJS Ketenagakerjaan Salurkan 18 Ribu Sembako ke Pekerja

Load More