Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 02 Juni 2021 | 09:36 WIB
Plt Gubernur Provinsi Kepri Isdianto mengecek keberadaan alat PCR di BTKLPP Batam. [Batam News/Istimewa]

SuaraBatam.id - Pemeriksaan sampel swab di Balai Teknik Kesehatan Ligkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam dalam beberapa hari terakhir mengalami penumpukan.

Hal ini disebabkan dari empat alat Polymare Chain Reaction (PCR) di balai tersebut mengalami kerusakan sehingga sampel menumpuk.

Meski demikian, Kepala BTKL-PP Kelas I Batam, Budi Santosa mengaku proses pemeriksaan sampel belum mengalami kendala. 

“Sampai saat ini belum terkendala,” ujar Budi, Selasa (1/6/2021). 

Baca Juga: 15 Orang Meninggal Dunia di Kepri Akibat Covid-19, Satgas Minta Pemerintah Serius

Ia melanjutkan, selama sepekan, rata-rata sampel yang diuji per hari mencapai kurang lebih 600 sampel. Tetapi pada tanggal 26 Mei dan 30 Mei 2021, BTKL PP sempat menerima 1.000 sampel. 

“Sempat sampai 1.000 lebih sampel, tapi sekarang sudah 600-an,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri juga mengakui bahwa Kepri telah mengalami keterbatasan untuk melakukan PCR test. 

Ia juga beralasan, hal ini disebabkan karena dua alat PCR di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib di Tanjungpinang mengalami kerusakan.

“(Alat PCR test) Di BTKL sudah overload,” ujar Bisri, beberapa waktu lalu, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

Baca Juga: Puluhan Siswa di Kepri Putus Sekolah, Kecanduan Game Online-Pilih Bekerja

Sehingga, pihaknya telah meminta izin kepada Wakil Menteri Kesehatan untuk memakai Rapid Antigen, dalam upaya tracing. 

“Dan kami sudah diberikan izin untuk pakai Antigen,” katanya.

Load More